PUJIAN KOSONG...
Dekapan malam
menyayat sukma dengan lantunan salam teruntuk jiwa yang lelap dalam
pembaringan....
Renungi diri kala senyum memaksa raga tuk melepas tawa dalam heningan malam,,, keperkasaan yang bersembunyi dibalik tembok kelemahan runtuh seiring tangisan berkelana melalui sayap nirwana.. gerangan hati seakan lunak dalam duka atas expresi yang tak berkesudahan.. menanti ruang tuk kembali bercengkrama bersama tawa dan cemohan yang menyejukkan hati..
pilar pendidikan mengantarkan kita tuk mengikat tali nurani dalam bingkai penyatuan kemajemukan... waktu jualah yang membisikan pesan alienasi kala jiwa mulai beradaptasi dengan cahaya yang beterbangan dalam rotasi bumi,,, pernah berpikir tuk hempaskan asa dibalik gua kemunafikan tapi angan membawa malam bak selimut kesendirian...
airmata dalam renungan yang kau teteskan pada permadani bumi telah membasuh noktah kalbu yang gersang,, teriak lantang sebagai bias atas perpisahan yang singkat seakan membawa jiwa melayang dalam kepakan sayap bidadari firdaus... merekayasa diri sembari tegar dalam pijakan yang labil terhenyak kala lambaian tangan membangunkan jasad dari peraduan...
proses yang berjalan bak aliran air tanpa bongkahan batu tapi mengganjal dalam sanubari,, lenyaplah angan kala sabda sang alam menggema lewat tarian malam dalam panggung kehidupan.. biarlah jiwa menjamu harapan tak berujung seraya menyenandungkan nyanyian hampa.. terbersit do`a dibalik langkah yang tertatih dengan puja dan puji pada mereka yang bersedih...
padamkam api dengan kasih yang jatuh dari kalbu manusia hina,,,
awal yang berujung duka akan kesadaran diri....
tawa dan tangisan terekam dalam sulbi kemanusiaan..
Renungi diri kala senyum memaksa raga tuk melepas tawa dalam heningan malam,,, keperkasaan yang bersembunyi dibalik tembok kelemahan runtuh seiring tangisan berkelana melalui sayap nirwana.. gerangan hati seakan lunak dalam duka atas expresi yang tak berkesudahan.. menanti ruang tuk kembali bercengkrama bersama tawa dan cemohan yang menyejukkan hati..
pilar pendidikan mengantarkan kita tuk mengikat tali nurani dalam bingkai penyatuan kemajemukan... waktu jualah yang membisikan pesan alienasi kala jiwa mulai beradaptasi dengan cahaya yang beterbangan dalam rotasi bumi,,, pernah berpikir tuk hempaskan asa dibalik gua kemunafikan tapi angan membawa malam bak selimut kesendirian...
airmata dalam renungan yang kau teteskan pada permadani bumi telah membasuh noktah kalbu yang gersang,, teriak lantang sebagai bias atas perpisahan yang singkat seakan membawa jiwa melayang dalam kepakan sayap bidadari firdaus... merekayasa diri sembari tegar dalam pijakan yang labil terhenyak kala lambaian tangan membangunkan jasad dari peraduan...
proses yang berjalan bak aliran air tanpa bongkahan batu tapi mengganjal dalam sanubari,, lenyaplah angan kala sabda sang alam menggema lewat tarian malam dalam panggung kehidupan.. biarlah jiwa menjamu harapan tak berujung seraya menyenandungkan nyanyian hampa.. terbersit do`a dibalik langkah yang tertatih dengan puja dan puji pada mereka yang bersedih...
padamkam api dengan kasih yang jatuh dari kalbu manusia hina,,,
awal yang berujung duka akan kesadaran diri....
tawa dan tangisan terekam dalam sulbi kemanusiaan..
- Ardiansyah Bima –
0 komentar:
Posting Komentar