Ilustrasi Gambar : Imeg Google |
Mikroskop adalah keahlian menggunakan
mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran
objek atau specimen yang berukuran kecil.Mikroskop membantu
mikrobiologis dalam mempelajari dan mendapatkan informasi tentang
ciri-ciri organisme.
Mikroskop
pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa.Pertama kali perbesaran terbatas
kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya.Setelah mengalami
perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu
sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian
mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan
dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan
nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal
dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah
pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat
dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah
merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik
suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan olehEuclid ( 3000SM
), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi
pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad
ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolycomempergunakan lensa untuk melihat
benda-benda yang kecil.
Kakak
beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang
bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian
dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.Penemuan ini dianggap sebagai
prototip dari mikroskop.Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa
lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya
berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun
1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan
perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun
demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya
urainya
Dari
keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan
menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa
mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang
dipakai.Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk
lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan
objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat
mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan
diperoleh titik fokusnya.
Setelah
kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe
mikroskop modern.Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop
ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop
akustik.
Mikroskop cahaya
Mikroskop
ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.Cahaya
dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau disekitar tepi
objek. Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua
filter dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas.
Mikroskop cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran objek
secara langsung dengan mata.
Mikroskop
cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran
sebenarnya.Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa
untuk mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan
satu lensa sedangkan mikroskop cahaya kompleks (compound light
microscope ) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa
okuler tungga dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler sedangkan yang
berlensa okuler ganda dikenal dengan namaMikroskop Binokuler.
Mikroskop ultraviolet ( UV )
Mikroskop
UV menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari
cahaya putih untuk melihat organisme.Mikroskop UV dapat melihat objek
yang lebih kecil dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya.Bayangan
yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, sehingga mikroskopis
tidak melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran yang mungkin
dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya.
Mikroskop fluoresen
Mikroskop
fluoresen juga menggunakan UV.Penggunaan mikroskop ini melibatkan
pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Pewarnaan akan
mempermudah kita dalam mendeteksi dan mengidentifikasi tipe sel
tertentu. Mikroskop fluoresen membantu mikroskopis melihat objek secara
langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran sebenarnya.
Mikroskop elektron
Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun 1932.perkembangan
Mikroskop elektron tergantung pada teknologi memperoleh panjang
gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik. Hal
tersebut memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang
ilmu pengetahuan biologi seluler.Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu
mikroskop elektro transisi dan mikroskop elektron scanning yang
mempunyai keuntungan yaitu diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
memberikan gambaran kontur permukaan jaringan atau struktur dalam sel.
Mikroskop akustik
Mikroskop
ini menggunakan komputer untuk menganalisis gelombang suara untuk
malihat objek.Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara
elektronik pada layar televisi. Mikroskop ini dapat memperbesar objek
sampai 5000 kali ukuran sebenarnya
Bagian_Bagian Mikroskop
1. kaki atau basis, dapat berbentuk persegi, tapal kuda, at u bentuk yang lain.
2. Tangkai, merupakan penyokong teropong yang menjadi penghubung antara kaki dengan teropong.
3. Meja benda, merupakan tempat untuk meletakkan preparat.
4. Skrup-skrup
penggerak sediaan, jumlahnya 2 tersusun pada satu sumbu yang
berguna untuk menggerakkan sediaan kemuka dan kebelakang (sekrup
atas) ; sedangkan sekrup bawah untuk menggerakkan sediaan kekiri
dan kekanan. Sekrup-sekrup pengatur jarak antara teropong dengan
sediaan, jumlahnya 2 buah atau menjadi satu nampak sebuah sekrup saja.
Pada tipe mikroskop ini hanya ada satu buah sekrup yang mempunyai2
fungsi ; yaitu sebagai pengatur/penggerak kasar disebut :
Makrometer ; dan sebagai penggerak halus disebut : micrometer
5. Teropong, tediri atas:
a. Lensa
obyektif yang letaknya dekat dengan sediaan biasanya 2,3 lensa
dipasang sekaligus pada revolver yang dapat diputar. Lensa
objektif biasanya mempunyai perbesaran4, 10, 40, 100 x.
b. Lensa
okuler, yang letaknya dibagian atas teropong. Oleh karena
jumlahnya satu maka. disebut monokuler,biasanya mempunyai
perbesaran5, 6, 10, atau 12 x. pada lense. okuler sering tampak
garis hitam menuju pusat pandangan, ini sesungguhnya suatu tambahan
saja yang dimaksudkan sebagai penunjuk.
c. Diafragma, ialah bagian yang dapat untuk mengatur banyaknya sinar masuk dengan mengatur tangkainya.
d. Kondensor, ialah bagian yang terdiri atas lensa, berguna untuk mengatur pernusatan sinar.
e. Filter,
berupa gelas bundar yang berwarna biru, hijau, atau warna lain yang
berguna untuk mengurangi silau, atau untuk penegasan gambar,
f. cermin
, alat untuk menangkap cahaya. Biasanya terdi i 2 rnacarn yaitu
cermin datar, sebaliknya adalah cermin cekung. untuk keadaan
terang digunakan cermin datar, sedang dalam keadaan agakgelap
digunakan cermin cekung.
Bagian mekanis Mikroskop
Mikroskop
monokuler khas dengan memperlihatkan sifat-sifat optik dan mekanik.
Bagian ini bersifat sekunder.Bagian mekanis dari mikroskop ini terdiri
atas :
1.
1. Kaki/dasar atau basis.
Dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.
2. Pilar, lengan dan engsel.
Di
atas kaki terdapat pilar, diatas pilar terdapat lengan.Bagian pilar dan
lengan dihubungkan oleh engsel penggerak yang berfungsi untuk mengatur
kedudukan mikroskop sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Meja benda
Merupakan
tempat untuk meletakkan benda/spesimen yang akan diamati. Pada bagian
tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meluruskan cahaya yang
dipantulkan dari cermin.
4. Tabung
Untuk memisahkan lensa onjektif dari lensa okuler.
5. Penjepit
Digunakan untuk menjepit kaca benda agar tidak bergerak pada saat
diletakkan diatas meja/panggung.
6. Penyesuaian halus dan kasar
Untuk menaikkan dan menurunkan lensa objektif sehingga dapatmemfokuskan spesimen.
7. Kerangka
Untuk menyangga semua bagian mikroskop.
Bagian optik
Bagian
ini terdiri atas cermin, lensa objektif, lensa okuler.Alat-alat
tersebut merupakan bagian utama atau primer dari sebuah mikroskop.
a. Cermin
Pada
setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan permukaan ganda yaitu
permukaan datar dan cekung. Cermin pada mikroskop digunakan untuk
memantulkan cahaya ke arah spesimen ( kadang-kadang sebagai gantinya
digunakan sumber cahaya didalam ). Permukaan datar digunakan apabila
cahaya yang ada banyak sedangkan cekung untuk cahaya yang kurang, sebab
cermin cekung selain memantulkan cahaya juga mengumpulkan cahaya lebih
dahulu.
b. Lensa objektif
Lensa
objektif letaknya dekat dengan sediaan, biasanya terdapat 2,3 atau
lebih lensa dipasang sekaligus pada revolver yang akan diputar. Jika
ingin mengubah posisi lensa maka revolver yang diputar.Pada umumnya
dijumpai mikroskop dengan 3 lensa objektif yaitu daya rendah, daya
tinggi dan imersi minyak.Lensa terakhir adalah yang berdaya tertinggi
dia antara ketiganya dan digunakan khusus untuk mengamati bakteri.Yang
dinamakan lensa objektif berdaya tinggi sebenarnya berdaya menengah
karena tidak memerlukan minyak, lazim disebut tinggi-kering.Jika
diperhatikan pada batang lensa objektif tertera angka yang perlu untuk
dipahami.
c. Lensa okuler
Terletak
pada bagian atas tabung dan berdekatan dengan mata apabila seseorang
mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler dibuat dalam berbagai
perbesaran yang berbeda, yaitu 5X, 10X, 15X. ( X berarti berapa kali
ukuran sebenarnya ), namun lazim dipakai 10X.
Pada
lensa okuler sering tampak hitam menuju pusat pandangan, yang dimaksud
sebagai penunjuk yang sesungguhnya suatu tambahan saja. Perbesaran total
sebuah mikroskop dapat diperoleh dengan mengalihkan angka-angka pada
lensa objektif dan lensa okuler yang digunakan. Bila dikehendaki
perbesaran yang lebih kuat lagi 1000X keatas agar mendapat bayangan yang
baik diperlukan minyak emirse yang diletakkan diantara ujung lensa
objektif terpakai dengan permukaan kaca penutup preparat mikroskopis
sehingga tidak terdapat udara.
Dicontek Dari :
Dwijosoeputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Syamsuri, Istamar. 2006. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Sumarwan dkk. 2000. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar