Jakarta, Ketika naik tangga orang biasanya lebih suka
menggunakan lift atau eskalator, sedangkan saat turun tangga orang masih
mau melakukannya. Jangan cuma turun tangga saja yang disukai karena
naik tangga justru lebih aman buat melatih tulang sendi.
Ketika Anda ketika turun tangga tulang sendi harus menanggung beban 5 kali lebih besar dari berat tubuh.
Sendi merupakan anggota tubuh yang secara terus menerus mengalami tekanan. Saat berjalan, tekanan pada sendi mencapai 2 kali berat tubuh, saat naik tangga meningkat hingga 3 kali dan saat turun tangga tekanan yang dialami sendi mencapai 5 kali dari berat tubuh.
"Itu karena gaya grativasi. Ketika naik tangga maka beban pada sendi lebih kecil dari turun tangga. Apalagi buat orang yang gemuk, maka tekanan pada sendinya lebih besar lagi," jelas Dr dr Aris Wibudi, SpPD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto, disela-sela acara Konferensi Pers Peluncuran Anlene Total 'Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi Bebas Bergerak Tanpa Batas' di Gedung Pusat Perfilman Umar Ismail, Jakarta, Kamis (14/4/2011).
Menurut Dr Aris, secara alami sendi memang menanggung banyak beban. Tapi jika berat badan berlebihan atau tekanan berat pada sendi terjadi terus-menerus, maka sendi akan menanggung beban di luar kemampuannya.
"Hal tersebut bisa menyebabkan robekan-robekan kecil pada rawan sendi. Saat masih muda secara alami tubuh bisa memperbaikinya. Tapi kalau usianya semakin tua dan robekan makin parah, maka tulang bisa saling menempel dan menyebabkan osteoarthritis," tutur Dr Aris.
Menurut Dr Aris, hal tersebut terjadi karena kemampuan tubuh mensintesa glukosamin berkurang. Selain itu, dengan bertambahnya usia maka sel-sel kolagen juga berkurang.
Ketika Anda ketika turun tangga tulang sendi harus menanggung beban 5 kali lebih besar dari berat tubuh.
Sendi merupakan anggota tubuh yang secara terus menerus mengalami tekanan. Saat berjalan, tekanan pada sendi mencapai 2 kali berat tubuh, saat naik tangga meningkat hingga 3 kali dan saat turun tangga tekanan yang dialami sendi mencapai 5 kali dari berat tubuh.
"Itu karena gaya grativasi. Ketika naik tangga maka beban pada sendi lebih kecil dari turun tangga. Apalagi buat orang yang gemuk, maka tekanan pada sendinya lebih besar lagi," jelas Dr dr Aris Wibudi, SpPD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto, disela-sela acara Konferensi Pers Peluncuran Anlene Total 'Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi Bebas Bergerak Tanpa Batas' di Gedung Pusat Perfilman Umar Ismail, Jakarta, Kamis (14/4/2011).
Menurut Dr Aris, secara alami sendi memang menanggung banyak beban. Tapi jika berat badan berlebihan atau tekanan berat pada sendi terjadi terus-menerus, maka sendi akan menanggung beban di luar kemampuannya.
"Hal tersebut bisa menyebabkan robekan-robekan kecil pada rawan sendi. Saat masih muda secara alami tubuh bisa memperbaikinya. Tapi kalau usianya semakin tua dan robekan makin parah, maka tulang bisa saling menempel dan menyebabkan osteoarthritis," tutur Dr Aris.
Menurut Dr Aris, hal tersebut terjadi karena kemampuan tubuh mensintesa glukosamin berkurang. Selain itu, dengan bertambahnya usia maka sel-sel kolagen juga berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar