Selasa, 28 Januari 2014

Mengenal Miokroskop Lebih Dekat

Ilustrasi Gambar : Imeg Google
Mikroskop adalah keahlian menggunakan mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek atau specimen yang berukuran kecil.Mikroskop membantu mikrobiologis dalam mempelajari dan mendapatkan informasi tentang ciri-ciri organisme.

Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa.Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya.Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.

Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.

Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan olehEuclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolycomempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.

Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.

Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya

Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai.Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.

Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop modern.Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

Mikroskop cahaya

Mikroskop ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.Cahaya dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau disekitar tepi objek. Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas. Mikroskop cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran objek secara langsung dengan mata.

Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran sebenarnya.Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan satu lensa sedangkan mikroskop cahaya kompleks (compound light microscope ) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa okuler tungga dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler sedangkan yang berlensa okuler ganda dikenal dengan namaMikroskop Binokuler.

Mikroskop ultraviolet ( UV )

Mikroskop UV menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme.Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya.Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya.

Mikroskop fluoresen

Mikroskop fluoresen juga menggunakan UV.Penggunaan mikroskop ini melibatkan pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Pewarnaan akan mempermudah kita dalam mendeteksi dan mengidentifikasi tipe sel tertentu. Mikroskop fluoresen membantu mikroskopis melihat objek secara langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran sebenarnya.

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun 1932.perkembangan Mikroskop elektron tergantung pada teknologi memperoleh panjang gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik. Hal tersebut memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi seluler.Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektro transisi dan mikroskop elektron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu diperoleh bayangan tiga dimensi dengan memberikan gambaran kontur permukaan jaringan atau struktur dalam sel.

Mikroskop akustik

Mikroskop ini menggunakan komputer untuk menganalisis gelombang suara untuk malihat objek.Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara elektronik pada layar televisi. Mikroskop ini dapat memperbesar objek sampai 5000 kali ukuran sebenarnya

Bagian_Bagian Mikroskop
1.    kaki atau basis, dapat berbentuk persegi, tapal kuda, at u bentuk yang lain.
2.  Tangkai,  merupakan  penyokong  teropong  yang  menjadi  penghubung  antara  kaki dengan teropong.
3.  Meja benda, merupakan tempat untuk meletakkan preparat.
4.  Skrup-skrup  penggerak  sediaan,  jumlahnya  2  tersusun  pada  satu  sumbu yang  berguna  untuk  menggerakkan  sediaan  kemuka  dan  kebelakang (sekrup  atas)  ;  sedangkan  sekrup  bawah  untuk  menggerakkan  sediaan kekiri dan kekanan. Sekrup-sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan, jumlahnya 2 buah atau menjadi satu nampak sebuah sekrup saja. Pada tipe mikroskop ini hanya  ada  satu  buah  sekrup  yang  mempunyai2 fungsi  ;  yaitu  sebagai pengatur/penggerak  kasar  disebut  :  Makrometer  ;  dan  sebagai  penggerak halus disebut : micrometer
5.  Teropong, tediri atas:
a.   Lensa  obyektif yang  letaknya  dekat  dengan  sediaan  biasanya 2,3 lensa dipasang  sekaligus  pada  revolver  yang  dapat  diputar. Lensa objektif  biasanya mempunyai perbesaran4, 10, 40, 100 x.
b.   Lensa  okuler,  yang  letaknya  dibagian  atas  teropong.  Oleh  karena  jumlahnya satu  maka.  disebut  monokuler,biasanya  mempunyai  perbesaran5,  6, 10, atau 12 x.  pada  lense.  okuler  sering  tampak  garis  hitam  menuju  pusat  pandangan, ini sesungguhnya suatu tambahan saja yang dimaksudkan sebagai penunjuk.
c.   Diafragma, ialah bagian yang dapat untuk mengatur banyaknya sinar masuk dengan mengatur tangkainya.
d.   Kondensor, ialah  bagian  yang  terdiri  atas  lensa,  berguna  untuk  mengatur pernusatan sinar.
e.   Filter, berupa gelas bundar yang berwarna biru, hijau, atau warna lain yang berguna untuk mengurangi silau, atau untuk penegasan gambar,
f.   cermin ,  alat untuk menangkap cahaya.  Biasanya terdi i 2 rnacarn yaitu cermin datar,  sebaliknya  adalah  cermin  cekung.  untuk  keadaan  terang  digunakan  cermin datar, sedang dalam keadaan agakgelap digunakan cermin cekung.
Bagian mekanis Mikroskop
Mikroskop monokuler khas dengan memperlihatkan sifat-sifat optik dan mekanik. Bagian ini bersifat sekunder.Bagian mekanis dari mikroskop ini terdiri atas :
1.    
1.   Kaki/dasar atau basis.
Dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.
2.  Pilar, lengan dan engsel.
Di atas kaki terdapat pilar, diatas pilar terdapat lengan.Bagian pilar dan lengan dihubungkan oleh engsel penggerak yang berfungsi untuk mengatur kedudukan mikroskop sesuai dengan yang dikehendaki.
3.  Meja benda
Merupakan tempat untuk meletakkan benda/spesimen yang akan diamati. Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meluruskan cahaya yang dipantulkan dari cermin.
4.  Tabung
Untuk memisahkan lensa onjektif dari lensa okuler.
5.  Penjepit
Digunakan untuk menjepit kaca benda agar tidak bergerak pada saat
diletakkan diatas meja/panggung.
6.  Penyesuaian halus dan kasar
Untuk menaikkan dan menurunkan lensa objektif sehingga dapatmemfokuskan spesimen.
7.  Kerangka


Untuk menyangga semua bagian mikroskop.

Bagian optik

Bagian ini terdiri atas cermin, lensa objektif, lensa okuler.Alat-alat tersebut merupakan bagian utama atau primer dari sebuah mikroskop.

a.  Cermin

Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan permukaan ganda yaitu permukaan datar dan cekung. Cermin pada mikroskop digunakan untuk memantulkan cahaya ke arah spesimen ( kadang-kadang sebagai gantinya digunakan sumber cahaya didalam ). Permukaan datar digunakan apabila cahaya yang ada banyak sedangkan cekung untuk cahaya yang kurang, sebab cermin cekung selain memantulkan cahaya juga mengumpulkan cahaya lebih dahulu.

b.  Lensa objektif

Lensa objektif letaknya dekat dengan sediaan, biasanya terdapat 2,3 atau lebih lensa dipasang sekaligus pada revolver yang akan diputar. Jika ingin mengubah posisi lensa maka revolver yang diputar.Pada umumnya dijumpai mikroskop dengan 3 lensa objektif yaitu daya rendah, daya tinggi dan imersi minyak.Lensa terakhir adalah yang berdaya tertinggi dia antara ketiganya dan digunakan khusus untuk mengamati bakteri.Yang dinamakan lensa objektif berdaya tinggi sebenarnya berdaya menengah karena tidak memerlukan minyak, lazim disebut tinggi-kering.Jika diperhatikan pada batang lensa objektif tertera angka yang perlu untuk dipahami.

c.  Lensa okuler

Terletak pada bagian atas tabung dan berdekatan dengan mata apabila seseorang mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler dibuat dalam berbagai perbesaran yang berbeda, yaitu 5X, 10X, 15X. ( X berarti berapa kali ukuran sebenarnya ), namun lazim dipakai 10X.

Pada lensa okuler sering tampak hitam menuju pusat pandangan, yang dimaksud sebagai penunjuk yang sesungguhnya suatu tambahan saja. Perbesaran total sebuah mikroskop dapat diperoleh dengan mengalihkan angka-angka pada lensa objektif dan lensa okuler yang digunakan. Bila dikehendaki perbesaran yang lebih kuat lagi 1000X keatas agar mendapat bayangan yang baik diperlukan minyak emirse yang diletakkan diantara ujung lensa objektif terpakai dengan permukaan kaca penutup preparat mikroskopis sehingga tidak terdapat udara.
Dicontek Dari :
Dwijosoeputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Syamsuri, Istamar. 2006. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Image. www.google.co.id. 28 Januari 2014
Sumarwan dkk. 2000. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar