Sabtu, 25 Januari 2014

Batas Wilayah Kabupaten Bima

1.   Sejarah Kabupaten Bima
Tata Ruang NTB
Kabupaten Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di dusun Padende Kecamatan Donggo menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
 2.   Luas dan Batas Wilayah
Wilayah Kabupaten secara geografis berkedudukan pada 1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 08 057’ LS. Batas  administrasi wilayahnya adalah sebagai berikut :
-  Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores
-  Sebelah Selatan  berbatasan dengan Laut Samudra Hindia
-  Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Selat Sape
-  Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Kabupaten Dompu
Luas wilayah daratan Kabupaten Bima lebih kurang 438.940 Ha  atau  22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 18 kecamatan yang terdiri dari 198 desa dan 419 dusun.

Tabel Luas Wilayah Kabupaten Bima Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
Luas Wilayah
Ha
Km²
1
Monta
24.500
245,00
2
Parado
24.381
243,81
3
Madapangga
23.758
237,58
4
Woha
10.557
105,57
5
Belo
5.831
58,31
6
Langgudu
32.294
322,94
7
Wawo
13.500
135,00
8
Sape
23.212
232,12
9
Lambu
40.425
404,25
10
Wera
46.532
465,32
11
Ambalawi
18.065
180,65
12
Donggo
11.337
113,37
13
Sanggar
47.789
477,89
14
Tambora
62.782
627,82
15
Bolo
6.693
66,93
16
Soromandi
35.212
352,12
17
Lambitu
6.269
62,69
18
Palibelo
5.803
58,03
Jumlah
438.940
4.389,400
Sumber : BPN Kabupaten Bima, 2010

 3.   Kondisi Fisik
Topografi dan Kemiringan Tanah (Slope)
Topografi wilayah Kabupaten Bima pada umumnya berbukit-bukit. Sebagian   wilayahnya mempunyai topografi yang yang cukup bervariasi dari datar hingga bergunung dengan ketinggian antara 0-477,50 m di atas permukaan laut (m dpl). Berdasarkan kelompok kemiringan lahan, wilayahnya dapat dikelompokkan atas kelompok lereng  0-2 %, 3-15 %, 16-40 % dan > 40 %.

 Tabel Kemiringan Lahan Kecamatan di Kabupaten Bima
No
Kecamatan
Kelompok Kemiringan
Jumlah
0-2 %
3-15 %
16 – 40%
> 40 %
1
Ambalawi
-
-
-
-
-
2
Belo
4.409
4.208
7.693
2.169
18.118
3
Bolo
8.100
4.400
8.394
9.557
30.451
4
Donggo
1.024
12.100
20.163
13.262
46.549
5
Lambitu
-
-
-
-
-
6
Langgudu
-
-
-
-
-
7
Lambu
-
-
-
-
-
8
Madapangga
-
-
-
-
-
9
Monta
4.016
6.100
29.054
9.711
48.881
10
Palibelo
-
-
-
-
-
11
Parado
-
-
-
-
-
12
Sanggar
7500
37.548
32.400
33.123
110.571
13
Sape
5.760
11.792
4.272
41.813
63.637
14
Soromandi
-
-
-
-
-
15
Tambora
-
-
-
-
-
16
Wawo
68
8.080
14.480
22.951
45.579
17
Wera
2.832
11.700
26.796
23.692
64.597
18
Woha
4.593
784
2.464
2.716
10.557
Jumlah
38.302
96.712
145.716
158.994
438.940
Persentase
8.71
21.99
33.14
36.16
100
   Sumber : BPN Kabupaten Bima, 2010

Klimatologi
Kabupaten Bima dipengaruhi tipe iklim D, E dan F (menurut Schmidth dan Ferguson, 1951). Musim hujan relatif pendek, curah hujan rata-rata tahunan sebesar  83 mm dengan hari  hujan 6 hari/tahun.  Suhu udara siang hari antara 28 – 32°C. Terjadi perbedaan suhu udara yang sangat besar antara siang dan malam hari. Selain curah hujan tahunan yang relative kecil, penyebarannyapun juga tidak merata, dimana bulam Mei-Oktober merupakan bulan yang jarang terjadi hujan.

Geologi dan Jenis Tanah
Struktur geologi di wilayah Kabupaten Bima terbagi dalam jenis batuan :
  • Batuan endapan permukaan terdiri dari kerikil, pasir, lempung utama bersusun endisit dengan penyebaran terdapat dari  daerah-daerah sampai ke pantai.
  • Batuan endapan hasil gunung api terdiri dari hasil gunung api tua.
  • Batuan endapan yaitu terumbu koral terangkat, yang terdapat di daerah pantai.
  • Batuan terobosan merupakan batuan terobosan yang mempunyai susunan batuan yang tidak dapat dibedakan dan menerobos batuan hasil endapan gunung api, penyebarannya terdapat di daerah Bolo dan Monta.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Bima adalah endapan Aluvial coklat, Litosol, Regosol  dan Mediteran Coklat.

Morfologi
Morfologi wilayah Kabupaten Bima terutama dibentuk oleh pengaruh letusan gunung berapi yang dicirikan dari struktur bantuan yang didominasi oleh batuan hasil letusan gunung api tua. Bentukan lainnya adalah bentukan tenaga eksogen yaitu erosi dan sedimentasi yang dicirikan dengan batuan endapan khususnya di wilayah pantai.
Bentukan proses geomorfologi tersebut menghasilkan morfologi wilayah Daerah Bima dengan topografi berbukit dan bergunung dengan ketinggian tempat sampai 2.851 m yaitu pada puncak Gunung Tambora.
Berdasarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Bima sebagian besar berketinggian lebih dari 100 m dpl. Sedangkan berdasarkan kelerengannya wilayah Kabupaten Bima 68 % wilayahnya mempunyai kemiringan lebih besar dari 15 % bahkan untuk kecamatan Sape dan Wawo, Wera, Ambalawi, Lambu, Langgudu lebih dari 50 % wilayahnya  mempunyai kemiringan lebih dari 40 %.

Hidrologi
Kondisi hidrologi wilayah yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah kondisi genangan, sungai dan mata air. Bahwa sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Bima dipengaruhi pasang surut 7 Ha (0,002 %) dan rawa yang tergenang terus-menerus menempati areal seluas 287 Ha (0.066 %).
Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 95 km. Dari sungai-sungai yang ada tersebut sebagian besar yaitu 20 sungai sudah dimanfaatkan untuk irigasi.

 4.   Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak 436.441 jiwa dan luas wilayah 4.389,40 Km² berarti tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bima rata-rata sebesar 99.43 jiwa per Km² meningkat dari 97.12 jiwa per Km2 tahun 2007. Selain itu penyebaran penduduk juga belum merata di seluruh wilayah Kabupaten Bima, dengan  luas wilayah kecamatan antara 66,93 Km2 s/d 627,82 Km2 per Kecamatan, menyebabkan kepadatan penduduk di Kecamatan cukup bervariasi yaitu antara 18,90 – 557,83 jiwa per Km².

Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Dalam Kabupaten Bima Tahun 2008
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Penduduk
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Ambalawi
180,65
8.413
8.124
16.537
91,52
Belo dan Palibelo
116,34
22.688
23.105
45.793
393,61
Bolo
66,93
18.694
18.642
37.336
557,83
Donggo dan Soromandi
465,49
12.041
11.629
23.670
50,85
Madapangga
237,58
14.401
14.713
29.114
122,67
Monta dan Parado
488,81
20.993
19.777
40.770
83,40
Lambu
404,25
18.345
18.208
36.553
90,42
Langgudu
322,94
18.667
18.546
37.213
115,23
Sanggar
477,89
5.712
5.607
11.319
23,68
Sape
232,12
27.166
26.901
54.067
232,92
Tambora
627,82
6.220
5.648
11.868
18,90
Wawo dan Lambitu
197,69
10.430
10.778
21.208
107,27
Wera
465,32
13.511
14.721
28.232
60,67
Woha
105,57
21.466
21.295
42.761
405,05
Jumlah 2007
4,389.40
210.465
215.818
426.283
97,12
Jumlah 2008
4,389.40
218.747
217.694
436.441
99,43
Sumber  :  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bima Tahun 2008 sebesar 2,38%. Dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk tahun 2009 dan 2010 sama dengan pertumbuhan penduduk tahun 2008, maka diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Bima pada Tahun 2009 dan 2010 adalah sebesar 446.828 Jiwa dan 457.462 jiwa.

 5.   Perekonomian
Selama 3 tahun terakhir Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bima atas dasar harga konstan tahun 2000 terus mengalami peningkatan, pada Tahun 2008 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 5.95%.
Tabel Perkembangan Aktivitas Perekonomian Kabupaten Bima selama
Periode 2005 – 2008
No
Tahun
PDRB (Juta Rupiah)
Laju Pertumbuhan (%)
ADH Berlaku
ADH Konstan (2000)
ADH Berlaku
ADH Konstan (2000)
1
2005
1.670.150.353
1.210.337.531
9,00
1,37
2
2006
1.856.380.803
1.261.886.824
10,82
4,26
3
2007
2.064.067.599
1.319.464.610
11,68
4,56
4
2008
2.385.747.763
1.398.105.697
15,58
5,95
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2008

Tabel Distribusi persentase PDRB Sektoral Tahun 2005 – 2008
(Atas Dasar Harga Konstan)
No.
Sektor
2005
2006
2007
2008
1
Pertanian
52,26
52,32
51,53
52,14
2
Pertambangan dan Penggalian
3,06
3,00
3,00
2,84
3
Industri Pengolahan
2,85
2,79
2,77
2,73
4
Listrik
0,20
0,20
0,20
0,20
5
Bangunan
6,24
6,11
6,26
5,97
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
14,94
15,11
15,51
15,39
7
Angkutan dan Komunikasi
6,96
7,03
7,22
7,28
8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
2,69
2,68
2,66
2,62
9
Jasa-jasa
10,80
10,75
10,85
10,83
PDRB
100
100
100
100
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2008

Dari tahun ke tahun sektor pertanian selalu mendominasi PDRB Kabupaten Bima dengan persentase di atas 50%, sektor lain yang cukup dominan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan jasa dengan persentase di atas 10 %.

Tabel Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2005 – 2008 (Atas Dasar Harga Konstan)
No.
Sektor
2005
2006
2007
2008
1
Pertanian
0,14
4,38
2.98
7,20
2
Pertambangan dan Penggalian
2,94
2,15
4.57
0,44
3
Industri Pengolahan
1,22
2,19
3.70
4,20
4
Listrik
4,03
7,49
3.14
6,93
5
Bangunan
1,64
2,04
7.06
1,13
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
3,23
5,46
7.36
5,16
7
Angkutan dan Komunikasi
5,00
5,37
7.33
6,86
8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
2,56
3,69
4.10
3,99
9
Jasa-jasa
1,73
3,79
5.46
5,82
PDRB
1,37
4,26
4.56
5,95
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2008

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar