Minggu, 16 September 2012

Pesan orang tua pada anaknya (Nggahi Dou Matua Ade Ana’Na)

Masyarakat Bima memiliki tata karma berbahasa yang sopan dan patut diteladani, inilah salah satu Kebudayaan lokal yang harus selalu dilestarikan keberadaannya. Masyarakat Bima menjunjung tinggi nilai kesopanan dalam bermasyarakat dimanapun mereka berada, serta selalu tertanam jiwa sosial yang tinggi dalam diri mereka, serta mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi, berwibawa, bertanggungjawab serta ulet dalam bekerja, memiliki jiwa yang termotivasi dengan sendirinya, tidak mudah putus asah kalau terkena musibah. Masyarakat Bima selalu membumikan Al-Qur’an disetiap rumah mereka, tidak heran kalau Masyarakat Bima selalu Unggul dalam hal mengaji dan menghafal Al-Qur’an dan ini merupakan salah satu program Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) kita KH. Bajjang yang paling penting yaitu membumikan Al-Qur’an disetiap rumah, Madrasah, dan sekolah umum lainnya.
(Nggahi Dou Matua Ade Ana’Na) Pesan orang tua pada anaknya yang harus selalu dilestarikan keberadaannya yaitu :
1.     Maja labo dahu
Maja labo dahu memiliki dua makna ungkapan yang berbeda, tapi keduanya tidak bisa terpisahkan yaitu
-          Maja artinya memliki rasa malu yang tinggi dalam diri, seperti malu kepada Allah karena tidak sholat dan tidak mengaji, malu bertutur kata, dan malu dalam hal berbuat yang tidak baik. Rasa malu sangat perlu dimilki oleh setiap umat manusia, karena rasa malu inilah yang membendakan antara makhluk Allah yang satu dengan yang lain, salah satu contohnya yaitu manusia dengan binatang. Didalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa, orang yang tidak punya malu sedikitpun dalam dirinya diumpamakan seperti binatang yang menjulurkan/mengeluarkan lidahnya dihapan tuannya.
-          Dahu artinya memliki rasa takut yang tinggi dalam diri, seperti takut kepada Allah jika hendak berbuat dosa kepada-Nya, karena kita semua tidak lupuk dalam pengawasannya, selalu memilih dan memilah dalam bertutur kata dengan lawan bicara baik terhadap yang lebih tua, seumuran dengan kita, serta yang dibawah umur kita, selalu menghargai dan menghormati orang yang lebih tua diantara kita. Dalam bermasayarakat kita harus memliki rasa takut, terkadang orang yang tidak memilik rasa takut, orang tersebut dengan leluasan dalam berbuat tanpa terkendali, ini berindikasi bahwa napsuhlah yang menyetir mereka, kalau itu sampai terjadi, maka orang tersebut akan terjerumus dalam berbuat dosa kepada Allah SWT. Didalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa “Takutlah kamu kepada Allah dan hari Akhir”, karena semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya kepada kita terhadap apa yang telah kita perbuat selama hidup didunia.
2.    Ngaha aina ngoho
Ngaha aina ngoho terdiri dari tiga penggalan kata yaitu, Ngaha yang artinya Makan, Aina yang artinya Jangan, Ngoho artinya Boros, jadi Ngaha aina ngoho artinya secara luas adalah kita dituntut agar selalu mempergunakan harta kita tidak terlalu boros, dan jangan terlalu kikir, serta selalu mempergunakan harta kita dijalan Allah, seperti pembangunan masjid, tempa ibadah, sekolah, serta prasanan umum lainnya yang bermanfaat buat orang banyak, bukan dijalan kemaksiatan, dalam ajaran islam kita selalu dituntuk untuk tidak selalu bersikap boros dalam mengeluarkan harta, kita dituntut untuk mempergunakan harta kita seperlunya saja.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar