Selasa, 04 September 2012

Lagu Daerah Bima

Salah satu seni budaya Mbojo yang merupakan ajang hiburan masyarakat tempo dulu adalah Rawa Mbojo. Dia adalah salah satu media penyampaian pesan dan nasehat yang disuguhkan terutama pada malam hari saat-saat panen sambil memasukan padi di lumbung. Senandung Rawa Mbojo yang diiringi gesekan Biola berpadu dengan syair dan pantun yang penuh petuah adalah pelepas lelah dan pemberi semangat kepada warga yang melakukan aktifitas di tiap-tiap rumah. Sebagai selingan, dihadirkan pula seorang pawang cerita yang membawakan dongeng-dongeng yang menarik dan penuh makna kehidupan.

Syair dalam senandung Rawa Mbojo didominasi pantun khas Bima yang berisi nasehat dan petuah, kadang pula jenaka dan menggelitik. Ini adalah sebuah warisan budaya tutur yang tak ternilai untuk generasi. Dalam Rawa Mbojo terdapat beragam lirik yang dikenal dengan istilah Ntoko. Ada Ntoko Tambora, Ntoko Sangiang, Ntoko Lopi Penge, dan Ntoko lainnya. Tiap Ntoko memiliki khas masing-masing. Misalnya Ntoko Tambora dilantunkan dalam syair dan irama yang menggambarkan kemegahan alam. Ntoko Lopi Penge  menggambarkan suasana laut dan gelombang. Syair dan pantun yang dilantunkan pun dikemukakan secara spontan sesuai keadaan. Itulah kelebihan dari para pelantun Rawa Mbojo. Meskipun tidak bisa membaca dan menulis, namun mereka sangat piawai melantunkannya secara spontan.
Namun sayang, Rawa Mbojo saat ini telah mengalami pergeseran nilai. Syair dan pantun yang disenandungkan tidak lagi bertuah. Syair yang dilantunkan banyak mengandung hal-hal yang prono dan tidak mendidik. Apalagi lagu-lagu dangdut dalam Bahasa Mbojo yang banyak beredar dalam kaset dan CD maupun DVD saat ini. Diperparah lagi dengan lahirnya kreasi baru dalam Bentuk Biola Katipu(Biola Ketipung). Hiburan kreasi baru ini banyak mengundang keributan dan perkelahian yang tidak jarang memakan korban.  Hal ini tentu menjadi perhatian semua kalangan untuk mengembalikan makna dan citra Rawa Mbojo sebagai media penyampaian pesan dan hikmah.

Posting Lebih Baru Beranda

0 komentar:

Posting Komentar