Selasa, 28 Januari 2014

Puisi InI Aku Persembahkan Untuk Alamku

Ilustrasi Gambar : Imeg Google
TANAH AIRKU
Puisi Haris Rahmat Nugraha

Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur






Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya.....

ALAM DILEMBAH SEMESTA
Puisi Ardian.H

Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra

Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .

Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA

Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya

Serasa bertualang di negeri tak bertuan
 ALAM
Puisi Vino Tritambayong

Ku buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela ..
Semerbak mawar merah dan putih merekah ..
Ku buka jendela ..
Ku hirup udara segar ..

Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi ..
Setetes embun membasahi daun ..
Kicauan indah terdengar di telinga ..
Angin berhembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati ..
Juga langit, sebiru lautan samudra ..
Kini kusiap menghadapi hari yang baru ..
Dan indahnya bumi ..
BANCANA MELANDAKU
Puisi Tanpa Nama

Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh
Tempatku nan asri terlindas habis
Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap
Kau lalap habis aku kehilangan segalanya

Mata manusia sedunia terpengarah, menatap dan heran
Memang kejadian begitu dahsyat
Bantuan dan pertolongan mengalir
Hati manusia punya nurani

Tuhan , mengapa semua ini terjadi ?
Mungkin kami telah banyak mengingkari-Mu
Mungkin kamu terlalu bangga dengan salah dan dosa
Ya, Tuhan ampunilah kami dalam segalanya
PERMAINYA DESAKU
Puisi Tanpa Nama

Sawah mulai menguning
mentari menyambut datangnya pagi
ayam berkokok bersahutan
petani bersiap hendak ke sawah.

Padi yang hijau
siap untuk dipanen
petani bersuka ria
beramai – ramai memotong padi

Gemercik air sungai
begitu beningnya
bagaikan zamrud khatulistiwa
itulah alam desaku yang permai
SABDA BUMI
Puisi Tanpa Nama

Bulan tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
Alam yang kita cintai akan mendatangkan manfaat jika kita rajin-rajin menjaga dan merawatnya. Jika kita lalai tentunya akibat-akibat negatif siap menanti masa depan kita. Gerakan mulia menjaga alam sempurnanya dimulai dari diri sendiri lewat hal-hal sederhana, seperti menciptakan sebuah Puisi Alam dan mempublikasikannya untuk menyadarkan mata dunia tentang betapa pentingnya makna alam yang kita huni. Semoga Puisi Tentang Alam di atas bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.

INDAHNYA ALAM NEGERI INI

INDAHNYA ALAM NEGERI INI
Puisi Ronny Maharianto
Ilustrasi Gambar : Imeg Google
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan       

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna

Mengenal Miokroskop Lebih Dekat

Ilustrasi Gambar : Imeg Google
Mikroskop adalah keahlian menggunakan mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek atau specimen yang berukuran kecil.Mikroskop membantu mikrobiologis dalam mempelajari dan mendapatkan informasi tentang ciri-ciri organisme.

Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 yang menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa.Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya.Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.

Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.

Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan olehEuclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolycomempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.

Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung.Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.

Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya

Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai.Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya.

Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop modern.Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.

Mikroskop cahaya

Mikroskop ini menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.Cahaya dapat dilewatkan secara langsung melalui objek atau disekitar tepi objek. Polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian objek lebih jelas. Mikroskop cahaya membantu mikroskopis dalam melihat perbesaran objek secara langsung dengan mata.

Mikroskop cahaya dan memperbesar objek hingga 1000 kali dari ukuran sebenarnya.Mikroskop cahaya menggunakan satu lensa atau lebih lensa untuk mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan satu lensa sedangkan mikroskop cahaya kompleks (compound light microscope ) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya, berlensa okuler tungga dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler sedangkan yang berlensa okuler ganda dikenal dengan namaMikroskop Binokuler.

Mikroskop ultraviolet ( UV )

Mikroskop UV menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme.Mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari objek yang terlihat oleh mikroskop cahaya.Bayangan yang dihasilkan tercatat pada film fotografi, sehingga mikroskopis tidak melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran yang mungkin dengan mikroskop UV kira-kira sama dengan perbesaran mikroskop cahaya.

Mikroskop fluoresen

Mikroskop fluoresen juga menggunakan UV.Penggunaan mikroskop ini melibatkan pemakain zat warna fluoresen untuk mewarnai objek. Pewarnaan akan mempermudah kita dalam mendeteksi dan mengidentifikasi tipe sel tertentu. Mikroskop fluoresen membantu mikroskopis melihat objek secara langsung dan dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran sebenarnya.

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun 1932.perkembangan Mikroskop elektron tergantung pada teknologi memperoleh panjang gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik. Hal tersebut memberikan harapan besar untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan biologi seluler.Ada dua jenis Mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektro transisi dan mikroskop elektron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu diperoleh bayangan tiga dimensi dengan memberikan gambaran kontur permukaan jaringan atau struktur dalam sel.

Mikroskop akustik

Mikroskop ini menggunakan komputer untuk menganalisis gelombang suara untuk malihat objek.Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara elektronik pada layar televisi. Mikroskop ini dapat memperbesar objek sampai 5000 kali ukuran sebenarnya

Bagian_Bagian Mikroskop
1.    kaki atau basis, dapat berbentuk persegi, tapal kuda, at u bentuk yang lain.
2.  Tangkai,  merupakan  penyokong  teropong  yang  menjadi  penghubung  antara  kaki dengan teropong.
3.  Meja benda, merupakan tempat untuk meletakkan preparat.
4.  Skrup-skrup  penggerak  sediaan,  jumlahnya  2  tersusun  pada  satu  sumbu yang  berguna  untuk  menggerakkan  sediaan  kemuka  dan  kebelakang (sekrup  atas)  ;  sedangkan  sekrup  bawah  untuk  menggerakkan  sediaan kekiri dan kekanan. Sekrup-sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan, jumlahnya 2 buah atau menjadi satu nampak sebuah sekrup saja. Pada tipe mikroskop ini hanya  ada  satu  buah  sekrup  yang  mempunyai2 fungsi  ;  yaitu  sebagai pengatur/penggerak  kasar  disebut  :  Makrometer  ;  dan  sebagai  penggerak halus disebut : micrometer
5.  Teropong, tediri atas:
a.   Lensa  obyektif yang  letaknya  dekat  dengan  sediaan  biasanya 2,3 lensa dipasang  sekaligus  pada  revolver  yang  dapat  diputar. Lensa objektif  biasanya mempunyai perbesaran4, 10, 40, 100 x.
b.   Lensa  okuler,  yang  letaknya  dibagian  atas  teropong.  Oleh  karena  jumlahnya satu  maka.  disebut  monokuler,biasanya  mempunyai  perbesaran5,  6, 10, atau 12 x.  pada  lense.  okuler  sering  tampak  garis  hitam  menuju  pusat  pandangan, ini sesungguhnya suatu tambahan saja yang dimaksudkan sebagai penunjuk.
c.   Diafragma, ialah bagian yang dapat untuk mengatur banyaknya sinar masuk dengan mengatur tangkainya.
d.   Kondensor, ialah  bagian  yang  terdiri  atas  lensa,  berguna  untuk  mengatur pernusatan sinar.
e.   Filter, berupa gelas bundar yang berwarna biru, hijau, atau warna lain yang berguna untuk mengurangi silau, atau untuk penegasan gambar,
f.   cermin ,  alat untuk menangkap cahaya.  Biasanya terdi i 2 rnacarn yaitu cermin datar,  sebaliknya  adalah  cermin  cekung.  untuk  keadaan  terang  digunakan  cermin datar, sedang dalam keadaan agakgelap digunakan cermin cekung.
Bagian mekanis Mikroskop
Mikroskop monokuler khas dengan memperlihatkan sifat-sifat optik dan mekanik. Bagian ini bersifat sekunder.Bagian mekanis dari mikroskop ini terdiri atas :
1.    
1.   Kaki/dasar atau basis.
Dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.
2.  Pilar, lengan dan engsel.
Di atas kaki terdapat pilar, diatas pilar terdapat lengan.Bagian pilar dan lengan dihubungkan oleh engsel penggerak yang berfungsi untuk mengatur kedudukan mikroskop sesuai dengan yang dikehendaki.
3.  Meja benda
Merupakan tempat untuk meletakkan benda/spesimen yang akan diamati. Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meluruskan cahaya yang dipantulkan dari cermin.
4.  Tabung
Untuk memisahkan lensa onjektif dari lensa okuler.
5.  Penjepit
Digunakan untuk menjepit kaca benda agar tidak bergerak pada saat
diletakkan diatas meja/panggung.
6.  Penyesuaian halus dan kasar
Untuk menaikkan dan menurunkan lensa objektif sehingga dapatmemfokuskan spesimen.
7.  Kerangka


Untuk menyangga semua bagian mikroskop.

Bagian optik

Bagian ini terdiri atas cermin, lensa objektif, lensa okuler.Alat-alat tersebut merupakan bagian utama atau primer dari sebuah mikroskop.

a.  Cermin

Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan permukaan ganda yaitu permukaan datar dan cekung. Cermin pada mikroskop digunakan untuk memantulkan cahaya ke arah spesimen ( kadang-kadang sebagai gantinya digunakan sumber cahaya didalam ). Permukaan datar digunakan apabila cahaya yang ada banyak sedangkan cekung untuk cahaya yang kurang, sebab cermin cekung selain memantulkan cahaya juga mengumpulkan cahaya lebih dahulu.

b.  Lensa objektif

Lensa objektif letaknya dekat dengan sediaan, biasanya terdapat 2,3 atau lebih lensa dipasang sekaligus pada revolver yang akan diputar. Jika ingin mengubah posisi lensa maka revolver yang diputar.Pada umumnya dijumpai mikroskop dengan 3 lensa objektif yaitu daya rendah, daya tinggi dan imersi minyak.Lensa terakhir adalah yang berdaya tertinggi dia antara ketiganya dan digunakan khusus untuk mengamati bakteri.Yang dinamakan lensa objektif berdaya tinggi sebenarnya berdaya menengah karena tidak memerlukan minyak, lazim disebut tinggi-kering.Jika diperhatikan pada batang lensa objektif tertera angka yang perlu untuk dipahami.

c.  Lensa okuler

Terletak pada bagian atas tabung dan berdekatan dengan mata apabila seseorang mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler dibuat dalam berbagai perbesaran yang berbeda, yaitu 5X, 10X, 15X. ( X berarti berapa kali ukuran sebenarnya ), namun lazim dipakai 10X.

Pada lensa okuler sering tampak hitam menuju pusat pandangan, yang dimaksud sebagai penunjuk yang sesungguhnya suatu tambahan saja. Perbesaran total sebuah mikroskop dapat diperoleh dengan mengalihkan angka-angka pada lensa objektif dan lensa okuler yang digunakan. Bila dikehendaki perbesaran yang lebih kuat lagi 1000X keatas agar mendapat bayangan yang baik diperlukan minyak emirse yang diletakkan diantara ujung lensa objektif terpakai dengan permukaan kaca penutup preparat mikroskopis sehingga tidak terdapat udara.
Dicontek Dari :
Dwijosoeputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Syamsuri, Istamar. 2006. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Image. www.google.co.id. 28 Januari 2014
Sumarwan dkk. 2000. Sains Biologi. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi. Jakarta : Erlangga

Sabtu, 25 Januari 2014

Batas Wilayah Kabupaten Bima

1.   Sejarah Kabupaten Bima
Tata Ruang NTB
Kabupaten Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di dusun Padende Kecamatan Donggo menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
 2.   Luas dan Batas Wilayah
Wilayah Kabupaten secara geografis berkedudukan pada 1180 44’ – 1190 22’ BT dan 080 08’ – 08 057’ LS. Batas  administrasi wilayahnya adalah sebagai berikut :
-  Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores
-  Sebelah Selatan  berbatasan dengan Laut Samudra Hindia
-  Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Selat Sape
-  Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Kabupaten Dompu
Luas wilayah daratan Kabupaten Bima lebih kurang 438.940 Ha  atau  22 % dari luas wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Terbagi atas 18 kecamatan yang terdiri dari 198 desa dan 419 dusun.

Tabel Luas Wilayah Kabupaten Bima Menurut Kecamatan
No
Kecamatan
Luas Wilayah
Ha
Km²
1
Monta
24.500
245,00
2
Parado
24.381
243,81
3
Madapangga
23.758
237,58
4
Woha
10.557
105,57
5
Belo
5.831
58,31
6
Langgudu
32.294
322,94
7
Wawo
13.500
135,00
8
Sape
23.212
232,12
9
Lambu
40.425
404,25
10
Wera
46.532
465,32
11
Ambalawi
18.065
180,65
12
Donggo
11.337
113,37
13
Sanggar
47.789
477,89
14
Tambora
62.782
627,82
15
Bolo
6.693
66,93
16
Soromandi
35.212
352,12
17
Lambitu
6.269
62,69
18
Palibelo
5.803
58,03
Jumlah
438.940
4.389,400
Sumber : BPN Kabupaten Bima, 2010

 3.   Kondisi Fisik
Topografi dan Kemiringan Tanah (Slope)
Topografi wilayah Kabupaten Bima pada umumnya berbukit-bukit. Sebagian   wilayahnya mempunyai topografi yang yang cukup bervariasi dari datar hingga bergunung dengan ketinggian antara 0-477,50 m di atas permukaan laut (m dpl). Berdasarkan kelompok kemiringan lahan, wilayahnya dapat dikelompokkan atas kelompok lereng  0-2 %, 3-15 %, 16-40 % dan > 40 %.

 Tabel Kemiringan Lahan Kecamatan di Kabupaten Bima
No
Kecamatan
Kelompok Kemiringan
Jumlah
0-2 %
3-15 %
16 – 40%
> 40 %
1
Ambalawi
-
-
-
-
-
2
Belo
4.409
4.208
7.693
2.169
18.118
3
Bolo
8.100
4.400
8.394
9.557
30.451
4
Donggo
1.024
12.100
20.163
13.262
46.549
5
Lambitu
-
-
-
-
-
6
Langgudu
-
-
-
-
-
7
Lambu
-
-
-
-
-
8
Madapangga
-
-
-
-
-
9
Monta
4.016
6.100
29.054
9.711
48.881
10
Palibelo
-
-
-
-
-
11
Parado
-
-
-
-
-
12
Sanggar
7500
37.548
32.400
33.123
110.571
13
Sape
5.760
11.792
4.272
41.813
63.637
14
Soromandi
-
-
-
-
-
15
Tambora
-
-
-
-
-
16
Wawo
68
8.080
14.480
22.951
45.579
17
Wera
2.832
11.700
26.796
23.692
64.597
18
Woha
4.593
784
2.464
2.716
10.557
Jumlah
38.302
96.712
145.716
158.994
438.940
Persentase
8.71
21.99
33.14
36.16
100
   Sumber : BPN Kabupaten Bima, 2010

Klimatologi
Kabupaten Bima dipengaruhi tipe iklim D, E dan F (menurut Schmidth dan Ferguson, 1951). Musim hujan relatif pendek, curah hujan rata-rata tahunan sebesar  83 mm dengan hari  hujan 6 hari/tahun.  Suhu udara siang hari antara 28 – 32°C. Terjadi perbedaan suhu udara yang sangat besar antara siang dan malam hari. Selain curah hujan tahunan yang relative kecil, penyebarannyapun juga tidak merata, dimana bulam Mei-Oktober merupakan bulan yang jarang terjadi hujan.

Geologi dan Jenis Tanah
Struktur geologi di wilayah Kabupaten Bima terbagi dalam jenis batuan :
  • Batuan endapan permukaan terdiri dari kerikil, pasir, lempung utama bersusun endisit dengan penyebaran terdapat dari  daerah-daerah sampai ke pantai.
  • Batuan endapan hasil gunung api terdiri dari hasil gunung api tua.
  • Batuan endapan yaitu terumbu koral terangkat, yang terdapat di daerah pantai.
  • Batuan terobosan merupakan batuan terobosan yang mempunyai susunan batuan yang tidak dapat dibedakan dan menerobos batuan hasil endapan gunung api, penyebarannya terdapat di daerah Bolo dan Monta.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Bima adalah endapan Aluvial coklat, Litosol, Regosol  dan Mediteran Coklat.

Morfologi
Morfologi wilayah Kabupaten Bima terutama dibentuk oleh pengaruh letusan gunung berapi yang dicirikan dari struktur bantuan yang didominasi oleh batuan hasil letusan gunung api tua. Bentukan lainnya adalah bentukan tenaga eksogen yaitu erosi dan sedimentasi yang dicirikan dengan batuan endapan khususnya di wilayah pantai.
Bentukan proses geomorfologi tersebut menghasilkan morfologi wilayah Daerah Bima dengan topografi berbukit dan bergunung dengan ketinggian tempat sampai 2.851 m yaitu pada puncak Gunung Tambora.
Berdasarkan ketinggian wilayah dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Bima sebagian besar berketinggian lebih dari 100 m dpl. Sedangkan berdasarkan kelerengannya wilayah Kabupaten Bima 68 % wilayahnya mempunyai kemiringan lebih besar dari 15 % bahkan untuk kecamatan Sape dan Wawo, Wera, Ambalawi, Lambu, Langgudu lebih dari 50 % wilayahnya  mempunyai kemiringan lebih dari 40 %.

Hidrologi
Kondisi hidrologi wilayah yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah kondisi genangan, sungai dan mata air. Bahwa sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Bima dipengaruhi pasang surut 7 Ha (0,002 %) dan rawa yang tergenang terus-menerus menempati areal seluas 287 Ha (0.066 %).
Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 95 km. Dari sungai-sungai yang ada tersebut sebagian besar yaitu 20 sungai sudah dimanfaatkan untuk irigasi.

 4.   Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak 436.441 jiwa dan luas wilayah 4.389,40 Km² berarti tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bima rata-rata sebesar 99.43 jiwa per Km² meningkat dari 97.12 jiwa per Km2 tahun 2007. Selain itu penyebaran penduduk juga belum merata di seluruh wilayah Kabupaten Bima, dengan  luas wilayah kecamatan antara 66,93 Km2 s/d 627,82 Km2 per Kecamatan, menyebabkan kepadatan penduduk di Kecamatan cukup bervariasi yaitu antara 18,90 – 557,83 jiwa per Km².

Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Dalam Kabupaten Bima Tahun 2008
Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Penduduk
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Ambalawi
180,65
8.413
8.124
16.537
91,52
Belo dan Palibelo
116,34
22.688
23.105
45.793
393,61
Bolo
66,93
18.694
18.642
37.336
557,83
Donggo dan Soromandi
465,49
12.041
11.629
23.670
50,85
Madapangga
237,58
14.401
14.713
29.114
122,67
Monta dan Parado
488,81
20.993
19.777
40.770
83,40
Lambu
404,25
18.345
18.208
36.553
90,42
Langgudu
322,94
18.667
18.546
37.213
115,23
Sanggar
477,89
5.712
5.607
11.319
23,68
Sape
232,12
27.166
26.901
54.067
232,92
Tambora
627,82
6.220
5.648
11.868
18,90
Wawo dan Lambitu
197,69
10.430
10.778
21.208
107,27
Wera
465,32
13.511
14.721
28.232
60,67
Woha
105,57
21.466
21.295
42.761
405,05
Jumlah 2007
4,389.40
210.465
215.818
426.283
97,12
Jumlah 2008
4,389.40
218.747
217.694
436.441
99,43
Sumber  :  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Bima Tahun 2008 sebesar 2,38%. Dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk tahun 2009 dan 2010 sama dengan pertumbuhan penduduk tahun 2008, maka diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Bima pada Tahun 2009 dan 2010 adalah sebesar 446.828 Jiwa dan 457.462 jiwa.

 5.   Perekonomian
Selama 3 tahun terakhir Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bima atas dasar harga konstan tahun 2000 terus mengalami peningkatan, pada Tahun 2008 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 5.95%.
Tabel Perkembangan Aktivitas Perekonomian Kabupaten Bima selama
Periode 2005 – 2008
No
Tahun
PDRB (Juta Rupiah)
Laju Pertumbuhan (%)
ADH Berlaku
ADH Konstan (2000)
ADH Berlaku
ADH Konstan (2000)
1
2005
1.670.150.353
1.210.337.531
9,00
1,37
2
2006
1.856.380.803
1.261.886.824
10,82
4,26
3
2007
2.064.067.599
1.319.464.610
11,68
4,56
4
2008
2.385.747.763
1.398.105.697
15,58
5,95
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2008

Tabel Distribusi persentase PDRB Sektoral Tahun 2005 – 2008
(Atas Dasar Harga Konstan)
No.
Sektor
2005
2006
2007
2008
1
Pertanian
52,26
52,32
51,53
52,14
2
Pertambangan dan Penggalian
3,06
3,00
3,00
2,84
3
Industri Pengolahan
2,85
2,79
2,77
2,73
4
Listrik
0,20
0,20
0,20
0,20
5
Bangunan
6,24
6,11
6,26
5,97
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
14,94
15,11
15,51
15,39
7
Angkutan dan Komunikasi
6,96
7,03
7,22
7,28
8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
2,69
2,68
2,66
2,62
9
Jasa-jasa
10,80
10,75
10,85
10,83
PDRB
100
100
100
100
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2008

Dari tahun ke tahun sektor pertanian selalu mendominasi PDRB Kabupaten Bima dengan persentase di atas 50%, sektor lain yang cukup dominan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan jasa dengan persentase di atas 10 %.

Tabel Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2005 – 2008 (Atas Dasar Harga Konstan)
No.
Sektor
2005
2006
2007
2008
1
Pertanian
0,14
4,38
2.98
7,20
2
Pertambangan dan Penggalian
2,94
2,15
4.57
0,44
3
Industri Pengolahan
1,22
2,19
3.70
4,20
4
Listrik
4,03
7,49
3.14
6,93
5
Bangunan
1,64
2,04
7.06
1,13
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
3,23
5,46
7.36
5,16
7
Angkutan dan Komunikasi
5,00
5,37
7.33
6,86
8
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
2,56
3,69
4.10
3,99
9
Jasa-jasa
1,73
3,79
5.46
5,82
PDRB
1,37
4,26
4.56
5,95
Sumber : BPS Kabupaten Bima, 2008

Batas Wilayah Kota Bima

Keadaan Geografi
Wiki Pedia Indonesia
Secara geografis Kota Bima terletak di bagian timur Pulau Sumbawa pada posisi 118°41'00"-118°48'00" Bujur Timur dan 8°20'00"-8°30'00" Lintang Selatan. Tingkat curah hujan rata-rata 132,58 mm dengan hari hujan: rata-rata 10.08 hari/bulan. Sementara matahari bersinar terik sepanjang musim dengan rata-rata intensitas penyinaran tertinggi pada Bulan Oktober, dengan suhu 19,5 °C sampai 30,8 °C.
Kota Bima memiliki areal tanah berupa: persawahan seluas 1.923 hektare (94,90% merupakan sawah irigasi), hutan seluas 13.154 ha, tegalan dan kebun seluas 3.632 ha, ladang dan huma seluas 1.225 ha dan wilayah pesisir pantai sepanjang 26 km.

Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Kependudukan
Jumlah penduduk
Kota Bima berdasarkan data tahun 2000 tercatat sebesar 116.295 jiwa yang terdiri dari 57.108 jiwa (49%) penduduk laki-laki dan 59.187 jiwa (51%) penduduk perempuan. Sebaran penduduk kurang merata, konsentrasi penduduk berada di pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Penduduk terbanyak berada di Kelurahan Paruga, yaitu berjumlah 12.275 jiwa (11%) dan paling sedikit di Desa Kendo yang berjumlah 1.130 jiwa (1%). Selanjutnya berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, penduduk Kota Bima berjumlah 142.443 jiwa yang terdiri dari 69.8411 jiwa laki-laki dan 72.602 jiwa perempuan. Jumlah penduduk menurut kecamatan adalah sebagai berikut :
Kecamatan
Jumlah Penduduk
34.756 jiwa
32.531 jiwa
31.029 jiwa
27.931 jiwa
16.196 jiwa

Mata Pencaharian
Komposisi penduduk Kota Bima berdasarkan mata pencaharian didominasi oleh petani/peternak dan jasa/pedagang/pemerintahan yang besarnya masing-masing 45,84% dan 45,05%. Jenis pekerjaan yang digeluti penduduk Kota Bima antara lain: petani 15.337 orang, nelayan 425 orang, peternak 13.489 orang, penggalian 435 orang, industri kecil 1.952 orang, industri besar/sedang 76 orang, perdagangan 1.401 orang, ABRI 304 orang, guru 1.567 orang dan PNS berjumlah 2.443 orang.

Jumlah Penduduk
Tahun : 2000  116,295 Jiwa
Tahun  : 2010  142,443 Jiwa

Keagamaan
Mayoritas penduduk Kota Bima memeluk agama Islam yaitu sekitar 97,38% dan selebihnya memeluk agama Kristen Protestan 0,89%, Kristen Katholik 0,62% dan Hindu/Budha sekitar 1,11%. Sarana peribadatan di Kota Bima terdiri dari Masjid sebanyak 51 unit, Langgar/Mushola 89 unit dan Pura/Vihara 3 unit. Sedangkan fasilitas sosial yang ada di Kota Bima meliputi Panti Sosial Jompo dan Panti Asuhan sebanyak 6 Panti yang tersebar di 3 kecamatan. Masyarakat Bima adalah masyarakat yang religius. Secara historis Bima dulu merupakan salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara yang di tandai oleh tegak kokohnya sebuah kesultanan, yaitu kesultanan Bima. Islam tidak saja bersifat elitis, hanya terdapat pada peraturan-peraturan formal-normatif serta pada segelintir orang saja melainkan juga populis, menjadi urat nadi dan darah daging masyarakat, artinya juga telah menjadi kultur masyarakat Bima.

Pemerintahan
Kota Bima sebagai pemerintah daerah dibentuk melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002.

Perekonomian
Berdasarkan potensi sumber daya yang ada, berbagai peluang investasi cukup prospektif untuk dikembangkan di Kota Bima, antara lain di bidang: jasa, termasuk pengangkutan, kelistrikan dan telekomunikasi, perdagangan, agrobisnis/agroindustri, industri air minum kemasan, industri kecil dan kerajinan, pariwisata dan pendidikan
Peluang tersebut didukung oleh ketersediaan sarana/prasarana yang cukup memadai seperti transportasi dan telekomunikasi, pasar dan pertokoan, maupun jasa perbankan. Di samping itu Pemerintah Kota Bima memberikan berbagai insentif bagi investor yang menanamkan modalnya berupa kemudahan perizinan dan penyediaan sarana pendukung.

Pertanian dan Perkebunan
Berdasarkan pola penggunaan tanah, lahan sawah di Kota Bima mencapai 1.923 ha yang terdiri sawah irigasi seluas 1.825 ha dan sawah tadah hujan seluas 98 ha. Sedangkan tanah tegalan/kebun mencapai 3.623 ha, ladang/huma seluas 1.225 ha dan kawasan hutan negara seluas 9.421 ha. Komoditas andalan pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai dan kacang tanah. Sedangkan komoditas unggulan perkebunan meliputi: serikaya, kelapa, asam, kemiri, jambu mete, wijen dan kapuk. Hingga saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengembangan baru dilakukan oleh masyarakat setempat dengan skala usaha dan teknologi yang masih terbatas.

Perikanan
Kegiatan perikanan yang telah berkembang di Kota Bima adalah usaha budidaya di perairan laut, perairan air payau dan air tawar. Adapun komoditas yang dibudidayakan meliputi: bandeng, udang dan rumput laut.

Peternakan
Hingga saat ini jenis ternak yang telah dikembangkan oleh masyarakat setempat adalah: sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam buras dan itik. Kota Bima sesungguhnya memiliki potensi peternakan yang cukup prospektif dengan ketersediaan lahan peternakan dan lahan pakan yang cukup luas.

Kehutanan
Kota Bima memiliki wilayah hutan seluas 13.154 ha yang memiliki kekayaan berbagai macam komoditas dan plasma nuftah. Komoditas yang cukup potensial terdiri dari kayu jati, sono keling dan kayu campuran.

Industri dan Kerajinan
Skala industri yang telah berkembang baik saat ini di Kota Bima meliputi industri Garam Rakyat (PD Budiono Madura), genteng pres, bata merah, batako, tenun tradisional, gerabah, meubel dan pembuatan tahu/tempe.

Pertambangan
Sebagai daerah perkotaan dengan wilayah yang tidak terlalu luas, Kota Bima memiliki potensi pertambangan yang terbatas. Jenis bahan tambang yang berhasil diidentifikasi terdiri dari andesit dan marmer dengan volume ± 517.738.375 m³.

Perdagangan, hotel dan restoran
Sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kota Bima baru memberikan andil sebesar 16,66% dalam pembentukan PDRB. Fasilitas perdagangan terdiri atas pertokoan dan pasar umum. Lokasi pertokoan meliputi 2 kawasan perdagangan, yaitu di Kota Bima dan Raba. Kawasan pasar umum di seluruh Kota Raba-Bima tercatat 4 unit, masing-masing di Kelurahan Kumbe, Rabangodu, Tanjung dan Sarae. Sedangkan jumlah hotel dan restoran sebanyak 51 unit yang tersebar di 3 kecamatan kota. Dengan memperhatikan kondisi yang ada dalam mewujudkan Kota Bima sebagai kota Transit maka pengembangan sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi perhatian utama.

Perbankan
Dunia perbankan cukup berkembang yang didukung oleh sejumlah Bank Pemerintah dan Swasta, yaitu: Bank Negara Indonesia (BNI) 1 Kantor Cabang, Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1 Kantor Cabang dan 2 Kantor Unit, Bank NTB 1 Kantor Cabang, Bank Danamon 1 Kantor Cabang serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang meliputi BPR LKP dan Bank Bias.

Sarana dan prasarana
Transportasi darat
Transportasi di Kota Bima ditunjang oleh prasarana jalan: terminal dan pelabuhan laut. Panjang jalan raya sekitar 805,02 km yang terdiri dari Jalan Negara (38,56 km), Jalan Provinsi (52,20 km) dan Jalan Kabupaten (174,26 km)yang sebagian besar merupakan jalan beraspal dan sebagian lainnya jalan perkerasan batu dan jalan tanah. Fasilitas terminal sebanyak 3 buah, terdiri dari 1 buah terminal tipe B terletak di Kampung Dara yang merupakan terminal regional yang menghubungkan Kota Bima dengan kabupaten/kota lainnya dan Terminal Tipe C yang terdapat di Kelurahan Kumbe, yaitu terminal angkutan umum yang menuju ke Kecamatan Sape Kabupaten Bima dan di Desa Jati Baru, yaitu terminal angkutan umum yang menuju ke Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Sarana angkutan darat dalam Kota Bima dilayani oleh bemo, benhur dan ojek.

Transportasi laut
Sedangkan transportasi laut ditunjang oleh: 1 pelabuhan laut sebagai pintu gerbang utama masuknya penumpang, barang dan jasa. Pelabuhan Bima dibangun pada Tahun 1963, merupakan pelabuhan laut utama di wilayah pengembangan Pulau Sumbawa Bagian Timur sebagai Pelabuhan Feeder. Sehubungan dengan fungsinya yang strategis, pelabuhan laut Bima memiliki dermaga samudera sepanjang 142 m dan luas lantai 2.050 m² serta dermaga pelayaran rakyat sepanjang 50 m dengan lantai 500 m². Kedalaman air Teluk Bima 12 m, lebar minimum 1000 m dan kedalaman sepanjang 134 m serta luas lantai 750 m², open strorage 26.097 m², terminal penumpang 200 m, listrik dengan kekuatan 15 KVA dan 2 buah Bunker air bersih, masing-masing dengan volume 200 ton. Pelabuhan laut Bima selain dapat disinggahi kapal-kapal besar seperti KM AWU, KM Tatamelau, KM Kelimutu, KFC Barito dan KFC Serayu serta kapal-kapal perintis. Disamping itu juga menjadi pusat bongkar muat barang ekspedisi dan pelayaran.

Pos dan telekomunikasi
Jasa pelayanan pos dilakukan dengan menyediakan 1(satu) Kantor Pos Cabang Bima dan 2 (dua) Kantor Pos Pembantu yang ada di Bima dan di Raba. Untuk mempermudah penduduk yang menggunakan jasa pelayanan Pos, di seluruh bagian wilayah Kota Bima disebar Bis Surat. Sedangkan sistem jaringan telepon yang dilayani oleh PT. Telkom melalui 1 kantor pusat, kantor pelayanan telepon, saranan telepon seluler dan internet, dapat dikatakan sudah cukup memadai. Hal ini dirasakan pada penyebaran telepon umum di seluruh kota baik berupa telepon umum koin maupun telepon umum kartu. Pelayanan jasa Interlokal maupun Internasional, di beberapa lokasi strategis di Kota Raba-Bima telah menerapkan sistem Sambungan Telepon Otomat (STO), non telepon seluler sehingga mempermudah hubungan langsung jarak jauh. Berdasarkan data yang ada tercatat jumlah telepon mencapai sekitar 861 unit dengan jumlah pelayanan meliputi rumah tangga (3.859), bisnis (1.040) dan sosial (13).

Listrik
Sumber penerangan listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah XI, Kantor Cabang Bima dengan sumber tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Secara umum kondisi kelistrikan telah dapat melayani kebutuhan penduduk kota walaupun dengan daya yang masih terbatas. Produksi energi listrik mencapai 46.610.246 KWH dengan energi listrik yang disalurkan sebesar 45.032.712 KWH pada 17.266 KK pelanggan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, sejumlah toko dan hotel mempunyai pembangkit listrik portable sendiri. Kondisi ini memberikan peluang yang cukup menjanjikan untuk investasi dibidang kelistrikan.

Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kota Bima pada tahun 2005 adalah Sekolah Taman Kanak-kanak (STK) sebanyak 50 (lima puluh) unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 88 (delapan puluh delapan) unit ditambah Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 7 (tujuh) unit, Sekolah Menengah Pertama (SLTP) sebanyak 17 (tujuh belas) unit ditambah Madrasah Tsanawiyah sebanyak 8 (delapan) unit, Sekolah Menengah Umum (SMU) sebanyak 14 (empat belas) unit ditambah Madrasah Aliyah sebanyak 5 (lima) unit, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 6 (enam) unit serta Perguruan Tinggi sebanyak 5 (lima) unit.
Untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia yang berkualitas, sebuah kota otonom penting memiliki Perguruan Tinggi Negeri yang berbasis kebutuhan lokal dengan orientasi global.

Kesehatan
Fasilitas kesehata yang ada di Kota Bima diantaranya adalah Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit Umum (RSU), Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik BKIA, Apotek, Toko Obat dan tenaga medis yang berpraktik swasta (Dokter Praktek). Fasilitas kesehatan ini berperan sangat penting untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, untuk menciptakan suatu masyarakat yang mempraktikkan prilaku hidup bersih dan sehat lingkungan yang akan menunjang pada gerak laju pembangunan menuju Indonesia Sehat 2010. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata di seluruh wilayah Kota Bima.

Pariwisata
Secara historis Kota Bima merupakan pusat Kesultanan Bima dimasa lampau. Dengan warisan kekayaan budaya yang dimiliki, Kota Bima dapat mengembangkan wisata budaya dengan kebudayaan Islam sebagai basisnya. Asi Mbojo (istana kesultanan), kuburan raja-raja dan para wali, permainan dan kesenian rakyat serta upacara keagamaan seperti perayaan maulud, U'a pua serta prosesi pelantikan raja dan lain-lain merupakan obyek dan event yang sangat menarik. Wisata alam dan bahari juga bisa dikembangkan. Kawasan pesisir dari Pantai Lawata sampai pintu gerbang Kota Bima bisa dikembangkan sebagai pusat perhotelan dan perdagangan souvenir. Taman Kota juga bisa diciptakan sebagai alternatif bagi wisatawan domestik.
Pariwisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di wilayah ini adalah:
  • Pariwisata alam, meliputi Pantai Lawata, Pantai Amahami, Pantai Oi Ni'u, Pantai Ule, Pantai Kolo dan Pulau Kambing
  • Pariwisata budaya, meliputi museum Asi Mbojo, kuburan Tolobali, bukit Danatraha (kompleks makam Kesultanan Bima) dan Benteng Asakota
Hal ini didukung pula oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup baik, seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, dan souvenir berupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda