1.Beradala disektiar orang sesering
mungkin, karena keakrabanmenumbuhkan rasa sayang, buka rasa benci
2.Jika hendak berbicara dengan
orang, lakukanlah ketika suasana hatinya sedang baik, sehingga hulum pergaulan
bisa berlaku, bicarakanlah minat atau pengalama yang sama-sama pernah kalian
alamin dan cobalah untuk lebih banyak mendengar, jangan terlalu banyak bicara.
3.Terapkanlah hukum saling menyukai
jika anda menghormati dia atau mengagumi sesuatu yang ada pada dirinya, pasti
dia menyetahi hal itu.
4.Buatlah dia melakukan sedikit
berbuat baik pada anda, dan pastikan itu tidak mengandung kesanperintah. Hal
ini menciptakan motivasi tak sadar dia untuk lebih menyukai anda.
5.Bangunlah jembatan psikologi dan
lakukan komunikasi dengan meniru gerak tubuh dan menyesuaikan diri dengan tempo
dan nada bicaranya.
6.Lika tertarik pada orang-orang
yang percaya diri, tunjukkan kepercayaan diri anda dengan mampu tertawa pada
diri anda sendiri dan tidak terlalu
menjaga penampilan.
7.Buatlah dia merasa nyaman. Jadilah
orang yang penuh pengertian, baik hati, tulus dan hangat.
8.Milikilah sikap mental yang
positif. Kita tertari pada orang antusias, bergairah, periang dan aktif.
1.Kegagalan
adalah satu-satunya kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdik. (Henry
Ford)
2.Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak
mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa. (Denis Waitley)
3.Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. (Thomas Hardy)
4.Maafkanlah musuh-musuh anda, tapi jangan pernah melupakan
nama-namanya. (John F.Kennedy)
5.Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang
lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah
mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.
(Confucius)
6.Keinginan manusia adalah seperti koin-koin kecil yang
dibawanya dalam sebuah kantong. Semakin banyak yang dimiliki akan semakin
memberatkan. (Satya Sai Baba)
7.Hidup
dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu benar
karena tidak pernah melakukan apa-apa. (George Bernard Shaw)
8.Ada dua macam manusia di
dunia ini, mereka yang mencari alasan dan mereka mencari keberhasilan. Orang
yang mencari alasan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai,
dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa pekerjannya dapat terselesaikan. (Alan Cohen)
9.Kebencian
atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak Anda sukai. Tetapi setiap hari dan
setiap malam dalam kehidupan Anda, perasaan itu menggerogoti Anda. (Norman
Vincent Peale)
10.Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi
perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan
pengkhianatan. (Johan Wolfgang Goethe)
Saat kau
bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara
kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur
kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau
kemarin.
Tetapi AKU
melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali
menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu
untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.
Disatu
tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan
apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau
akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone, dan menelepone
seseorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau
pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum
makan siang AKU melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu
untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan
kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat
beberapatemanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum
mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah,
tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan aku berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah
tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton
TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu
setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara
yang ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan
menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.
Saat tidur
KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada
keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU
kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu
hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan
ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu,
setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau ucapan syukur dari
hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh
kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU.
Tapi yang
AKU tunggu...ah, tak jua kau menyapaKU. Dari detik ke detik, dari menit ke
menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU.
Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan
dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.
Apakah
salahKU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta
yang AKU relakan, makanan yang AKUhidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu
mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU,
memohon perlindunganKU, dan bersujud menghadapKU.
Saat kau
bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara
kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur
kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau
kemarin.
Tetapi AKU
melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali
menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu
untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.
Disatu
tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan
apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau
akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone, dan menelepone
seseorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau
pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum
makan siang AKU melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu
untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan
kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat
beberapatemanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum
mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah,
tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan aku berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah
tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton
TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu
setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara
yang ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan
menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.
Saat tidur
KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada
keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU
kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu
hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan
ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu,
setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau ucapan syukur dari
hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh
kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU.
Tapi yang
AKU tunggu...ah, tak jua kau menyapaKU. Dari detik ke detik, dari menit ke
menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU.
Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan
dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.
Apakah
salahKU padamu? Rizki yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta
yang AKU relakan, makanan yang AKUhidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu
mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU,
memohon perlindunganKU, dan bersujud menghadapKU.