Senin, 19 November 2012

Impian yang Tertunda



Impian Yang Tertunda
By : Ernila
Matahari terbit dari ufuk timur, seperti biasanya di pagi yang sangat cerah, seorang laki-laki yang berumur tujuh belas  tahun membuka jendela dan memberikan senyumnya untuk mentari pagi. Tidak terlepas dari rutinitas warga-warga setempat dengan melakoni  kegiatan rutinitasnya yaitu berbondong mencari nafkah dengar bergegas ke sawah, walaupun dengan hasil yang cukup paspasan itu tidak akan menyurutkan keinginan mereka yaitu menyelekolahkan anak-anak mereka hinggga berhasil. Termasuk orang tua laki-laki yang menyapa mentari pagi ia biasa di panggil dengan sebutan yusuf, yaa nama yang bagus nan gagah segagah orangnya.
Tepat pada hari sabtu semua sekolah menengah umun akan melaksanakan pengumuman keluluasn termasuk sekolahnya yusuf , tersadar akan hari bersejarah itu yusuf segera bergegas untuk menyiapkan diri berangkat kesekolah demi memenuhi keinginan hati yang merasa was-was dengan hasil yang sekian lama di tunggu-tunggu setelah melewati tiga tahun belajar  di bangku SMA, sementara itu dengan semangat pula orang tua yusuf segera mencari nafkah demi terwujudnya cita-cita yang di inginkan anak-anak mereka, sebelum  bergegas melaksanakan keajiba mereka tidak lupa mereka memberikan dukungan dan doa ke anakny yusuf dan berharap anaknya bisa lulus.
Jam menunjukan pukul 10:00, seperti yang di janjikan oleh pihak sekolah bahwa pengumuman akan dilaksanankan pada pukul 10:00, mendengar hal itu yusuf dan teman-temanya merasa deg-degan dengan hasil pengumumannya, hingga tibalah saatnya dimana kepala sekolah mengumumkannya, isi pengumumanya yaitu kepala sekolah mengutarakan bahwa ada siswa yang lulus dan bahkan ada yang tidak lulus, mendengar hal itu yusuf merasa risau dan akhirnya petugas sekolahpun membaagikan undangan untuk murid sekaligus amplop tentang kelulusan mereka, di bukanya yusuf amplop tersebut dengan perlahan dan dia melihat bahwa yang tertera yaitu dia lulus, tiada terkira kesenangan yusuf saat itu dan segera ia pulang dan memberitahukan kabar baik itu kepada mereka, orang tuapun bahagia mendengar hal itu,dan yusufpun mengutarakan keinginan untuk melanjutkan studinya ke universitas  dan di dukung juga oleh beasiswa yang yusuf terima sehingga membatu mewujudkan keinginanya itu.
Senja kini mulai menyapa kembali  dengan keadaan dan suasana hati yusuf yang sangat bersahabat, kesenangan terlihat di raut wajahya ketika hendak ingin berangkat ke Makassar demi melanjutkan cita-citanya akan tetapi diapun merasa sedih karena harus meniggalkan kampung halamanya dan orang tua yang dia sayangi, tapi demi menepis cita-cita itu semua harus di lewati oleh yusuf.
Sesampainya di Makassar yusuf langsung mendaftarkan diriny di sebuah universitas yaitu di universitas islam negeri Makassar, dan yusufpun di terima oleh kampus tersebut akan tetapi dia sdah melewati beberapa ujian dari kampus tersebut hingga yusuf resmi tercatat jadi mahasiswa UIN. Hari berganti hari kaeadaan pun juga ikut terelena di pagi itu , yusuf menjalani berbagai macam kegiatan yang ada di kampusnya, hingga semesterpun berlalu bgtu cepat.
Yusuf yang terlihat sopan dan agak sedikit lugu ternyata menyimpan rasa kagum terhadap salah seorang gadis yang tidak lain teman sekelasnya sendiri, yaa nama perempuan itu tiara, tiara adalah gadis yang yusuf kagumi dari awal masuk kuliah akan tetapi dia baru mempunyai nyali untuk mengungkapkan isi perasaannya itu terhadap gadis yang ia kagumi.
Suattu ketika, dengan suasana kelas yang seperti biasanya, tamapk teman-temannya berlalu lalang di kelas seelum perkuliahan di mulai, akan tetapi pada jam kuliah tersebut merekapun mendapat kabar bahwa dosen ndak masuk mengajar padansaat itu, seperti biasa merekapun senang karena bisa memanfaatkan waktu luang itu untuk bercengkrama lebih panjang lagi sengan teman-teman yang lainnya. Begitu pula dengan yusuf dan pada saat itu pula dia mengumpulkan keberanianya untuk mendekati gadis yang ia kagumi yaitu tiara, di sapanya tiara dengan senyuman yang ia yang ia lontarkan begitupun tiara membalasnya hingga dia berkata “ bolehkah saya duduk di sebelah mu?” tiara menjawab dengan tersipu malu “ia boleh”,  yusuf merasa senag dan di saaat itulah dia berpikir inilah kesempatan ku untuk mendapatkan gadis yang ia kagumi selama bertahun-tahun, di situ langsung mengungkapakan isi hatinya dan dia bertanya ke tiara “kamu sudah punya pacar belum?” tiara menjawab  “belum, kenapa?”, yusuf melanjutkan pembicaraannya “bolehkah aku menjadi kekasihmu?” tiara diam sejenak sambil berpikir dan diapun menjawab pertanyaaan dari yusuf “ aduuh, yusuf maaf banget aku tudak bisa terima kamu jadi kekasihku karena kita tahu kita berteman dan satu kelas pula”
Yusufpun terdiam sejenak dan dengan hati yang sangat kecewa dia mengatakan “iya ndak apa-apa mungkin untuk sekarang aku belum bisa mendapatkanmu tapi aku akan tetap berusaha untuk mendapatkanmu, terimakasih tiara atas waktu dan jawabanya” tiarapun  menjawab “ ia sama-sama”.
Hari itu hari yang sangat mengecewakan bagi yusuf karena dia di tolak oleh gadis yang ia kagumi selama ini, hinggga keesokan harinya yusuf tidak terlihat di kampus di kabarkan yusuf tidak masuk kuliah karena sakit dan informasi itu dating dari salah satu teman mereka, hingga beberapa hari dan sampai tiga bulan yusuf pun tidak pernah lagi kekampus di karenakan dia jatuh sakit, hingga akhirnya yususf memilih pulang kampong untuk berobat di kampungnya, sesampainya di kampong orang tuanya merasa khawatir dengan keadaan yusuf aaat itu hingga pada akhirnya merek terus menerus mencari  obat untuk menyembuhkan anak mereka, hingga pada akhirnya yusufpun sembuh dan berniat untuk kembali ke Makassar sembari melakukan aktifitas biasanya yaitu kuliah, akan tetapi saat itu yusuf tidak hanya sendiri dia ditemani oleh motor barunya yand di belikan oleh orang tuanya.
Suasan hari itu mulai kembali ramai karena kepulangan yusuf yang di nanti oleh teman-temanya , yusufpun merasa bangga karena sudah di rindukan oleh teman-temanya, lagi-lagi tersorot matanya ke gadis yang ia kagumi walaupun dia pernah mengutarakan isi hatinya akan tetapi di tolak juga, tapi yusuf pernah bejanji bahwa dia akan tetap menanti dan menunggu sampai jawaban yang tiara keluarkan dengan kata “ia”. Tiara sedang asik membaca di baangunya kemudian datanglah yusuf dan menanyakan” tiara, bagaiman kabarmu” tiara menjawab ” Alhamdulillah baik”, perbincangan pun panjang dan sampailah pada akhir perbincangan dengan kata yang pernah yusuf keluarkan sebelumnya “ tiara, bolehkah aku menjadi kekasihmu?” kali ini tiara begitu ndak nyangka ternyata dia masih punya perasaan kepadanya, tiarapun manjawab pertanyaa itu dengan kata “ia”. Hari itu merupakan hari terindah yang di alami yusuf dia merasa senag seperti anak remaja sekarang dunia terasa milik kita berdua ucap yusuf sambil senyum sendiri, jam berganti akhirnya waktu menunjukan pulang yusufpun mengajak tiara pulang bareng denagn menggunakan motor barunya, dan hamper tiap hari di lakukan oleh mereka.
Hari itu suasana kampus tidak seperti biasanya karena ada pertikain antara fakultas yang satu dengan fakultas yang lain sebut saja pertikaian antara fakultas tehnik dan fakultas adab, di insiden itu kejadian anarkis yang di lakukan oleh mahasiswa sangat membahayakan, saling melempar batu, dan bahkan sampai ada yang membakar motor, tanpa di sadari motor yang di bakar oleh mahasiswa fakultas tehnik itu yaitu motornya yusuf, melihat keadaan itu yusuf merasa marah dan sedih , yusuf mencari sipa pelakunya namun ia tidak menemukanya.
Hari-hari dilalui yusuf dengan rasa dendam terhadap pelaku yang telah mebakar motornya, dan terpaksa mereka harus berjalan kaki bersama, dan  hamper terus menerus kemanapun mereka pergi mereka selalu bersama hanya saja tidak menggunakan motor lagi.
Di sebuah tempat, bisa di bilang tempat perbelanjaan di tempat itu yusuf melihat sosok yang telah membakar motornya, amarahnya pun bangkit ketika melihat orang yang telah membakar moatornya dan di hampirinya pelaku tersebut, tanpa basa-basi yusuf memukul dan membunuh pelaku itu, tidak di hiraukanya banyak orang di tempat itu, yusufpun saat itu di saahkan oleh orang-oarang di sekitar itu dan pada akhirnya yusuf di tangani oleh pihak yang berwajib, mendengar kabar itu pihak kampus mengambil kebijakan dengan mengeluarkan yusuf dari kampus dan yusufpun di penjarakan oleh pihak yang berwajib, apa daya nasi sudah menjadi bubur keinginan yusuf kuliah di Makassar hanya karena ingin mewujudkan cita-ciatnya yang pernah di utarakan oleh orang tuanya kini kandas seketika karena ulahnya sendiri, jelas orang tuanya di kampong merasa kecewa dan sedih karena anaknya masuk penjara dan itu sangat memalukan keluarga. Yusufpun tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena dia sudah di tanagani oleh pihak yanb berwajib. Yusuf di penjarakan dan kuliah di berhentikan itulah akibat fatal yang di buat oleh yusuf sendiri dan semua impian kandas di tengah jalan, dan untuk bis memiliki tiara selamanya pun kandas. 

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar