Hari ini saya berniat untuk mengurus berkas mengesahan skripsi
dikampus, tepat pukul 9.00 pagi saya berangkat dari kos menuju kampus, kemudian
sampe dikampus pukul 10.00 pagi, sesampenya dikampus begitu banyak civitas
akademik kampus yang mondar mandir untuk mengurus keperluannya sebagai
mahasiswa, ada yang masuk kuliah, ada yang mengurus untuk menyelesaikan studi
S1, dan bahkan ada juga yang iseng-iseng memencet tombol leptop untuk
facebookan sambil menunggu dosennya masing-masing, dan ada juga yang menunggu
dosen untuk paraf sebagai persyaratan untuk bisa ditanda tangani berkas
tersebut. Tidak jarang mahasiswa yang mengeluh tentang aktivitas birokrat
akademik bagian paraf yang tidak bersamaan ada dikampus pada jam kerja, jika paraf
satu datang paraf kedua tidak ada dan paraf ketiga ada, yang menjadi persoalan
disini adalah harus secara struktural, paraf pertama kepala birokrat akademik
duluan, paraf kedua kepala senat, kemudian paraf ketiga kepala bagian TU,
supaya sampe diparaf dekan atau wakil dekan.
Setelah saya menyelesaikan semua tanda tangan dari dosenku yang
bersangkutan, tibalah saatnya giliran saya untuk meminta paraf-paraf dari semua
ketiga paraf tersebut. Salah satu dari teman saya berbisik disamping saya yang
juga sedang menunggu dosen yang mw paraf berkas, lalu dia bilang “menunggu
adalah hal yang membosankan” itulah ungkapan senada yang sering saya dengar, ungkapan
tersebut sama seperti yang saya rasakan saat ini. Selang beberapa menit
kemudian paraf pertama muncul, tanpa paraf beliau terlebih dahulu, maka lainnya
tidak maw paraf, tanpa membuang waktu terlalu lama, saya langsung mengodorkan
berkas yang mawku paraf, akhir beliau memarafnya, seketikan itu paraf kedua
menghilang padahal waktu saya diparaf pertama dia ada ehh,,,tiba-tiba
menghilang yang membuat saya sangat kebingungan mencarinya, saya stresss,,,.
Setelah saya menunggu 1 jam lebih diruang akademik akhirnya paraf kedua muncul,
tanpa membuang waktu yang lama saya langsung mengikutinya keruangan dan masuk
diruanganya, sebelum beliau memaraf berkasku beliau menanyakan sripsiku, dan
saya bilang skripsiku dilupa dikos, langsung dia menyuruh saya untuk pulang
dulu dan mengambil skripsiku, dia bilang juga harus dilampirkan skripsi baru beliau
mau memarafnya, padahal paraf pertama tidak menanyakan itu, saya jadi stres, dimana
lagi kosnya jauh dan tidak punya lagi kendaraan pribadi, klo mau pulang harus
jalan kaki dulu sekitar 100 meter baru bisa ambil mobil angkutan kampus.
Akhirnya saya tidak jadi melakukan paraf kedua, ketiga dan saya putuskan untuk
melanjutkanya esok hari saja, hari ini saya sangat stres hari ini gara-gara
birokrasi yang tidak konsisten dengan aturan yang ada, yang satu bilang tidak
seharusnya dan yang satunya lagi bilang seharunya begitu, jadi saya bingung
mana yang harus diikuti, saya stres dibuatnya. Akhirnya saya pulang dengan rasa
kecewa dan tak habis berfikir dengan keadaan birokrasi kampus yang tidak
konsisten dengan aturan, minta ka’ para petinggi kampus, kalian semua adalah
dosen dan sekaligus kuanggap sebagai orang tuaku dan kampus adalah rumah
pertama bagiku. Bukannya saya tidak senang dengan aturan yang kalian buat, tapi
saya sebagai mahasiswa butuh aturan yang konsisten, supaya saya tidak tamba
stresss,,,
(Makassar, 27 November 2012)
0 komentar:
Posting Komentar