Akhir pekan ini membuat aku jadi
teringat akan masa-masa SMA dulu, waktu itu kami memiliki sebuah geng, maklum
waktu SMA lagi asyik-asyiknya berkumpul sama teman, tidak sedikitpun memiliki
beban tugas apapun, sakin seringnya kami berkumpul setiap istrahat dan pulang
sekolah akhirnya kami berjumlahkan 5 orang sepakat membuat sebuah geng yang
bernama “The Wumen” sebuah geng ya ng sangat hebo waktu itu, dimana yang 5
orang tersebut bernama “Ardiansyah (Thomy), Abdul Hakim (Okhen), Syahrul
(Bargon), Abdul Munir (Munir) Abdul Garuf (Fanta), keempat sahabatku itu sudah
jadi orang sukses semua, saya jie yang masih dalam Proses, sampai saat ini
mereka belum ada kabarnya, entah kemana mereka pergi aku tidak tahu, pengensih
ketemuan sama mereka, tapi gimana caranya, emang masa SMA tidak bisa dilupakan,
masa SMA akan trus teringat selalu, waktu
itu seakan-akan baru kemarin, ingan rasanya diri ini kembali kemasa tersebut,
Tapi semua itu hanyalah tinggal kenangan yang indah, hmmm SMAAA SMAAA, membuat
saya terharu menceritakannya. Dari pada saya bersedih mending saya menulis tentaaannngg,
tentang apa yaa, tentang apa aja boleeh
*IIH LEBAY THE*, ohx tentang KUDA aja the,,
KUDA SEBAGAI LAMBANG KEBANGGAAN MASYARAKAT BIMA
Siapa yang tidak kenal dengan kuda,
salah satu hewan ternak yang gagah dan pemberani serta kuaaat sekali, sakin
kuatnya kuda tersebut pada zaman dulu kuda ini dipergunakan sebagai tunggangan
untuk perang melawan belanda, disamping itu kuda tersebut larinya sangat
kencang,,wooh hebatkan para pemirsa. Pada zama kesultan Bima kuda sangat
berjasa, karena pada waktu itu pemirsa tidak ada kendaraan modern seperti saat
sekarang ini, masyarakat bima pada zaman kesultanan Bima hanya menggunakan jasa
kuda sebagai alat transportasi untuk memperlancar jalan perekonomian di
kesultanan bima, dan pada saat itu keberadaan KUDA sangat didukung oleh keadaan
tempat didaerah kekuasaan kesultanan Bima, karena Hamparan rerumputan yang
sangat luas dan menghijau, bukan cuman kuda saja yang hidup didaerah tersebut,
tapi masih banyak hewan ternak yang lainnya. Sakin berjasanya KUDA dizaman
tersebut, akhirnya masyarakat bima menempatkan diposisi yang paling tengan
didalam Lambang Kab. Bima, sebagai salah satu penghormatan kepada KUDA terhadap
jasa-jasanya, bukan cuma itu, setiap sekali dalam setahun Bupati Bima
mengadakan Pacuan kuda sebagai hiburan buat masyarakat Bima yang hobi dengan
pacuan kuda, dan salain itu juga masyarakat bima mengabadikan KUDA tersebut
menjadi patung kuda yang berukuran sangat besar dan tinggi, patung kuda tersebut
mengangkat kedua kakinya yang depan yang mendadakan bahwa dia selalu siap dan
siaga digunakan kapan saja, patung kuda tersebut bercatkan berwarna putih
bersih, yang melambangkan kesucian dan keikhlasan hati kuda kuda tersebut, ohx
sekedar informasi buat pemirsan, patung kuda tersebut terletak dipinggiran
Lapangan Merdeka Kota Bima, pas berada dijantung Kota Bima, bagi pemirsa yang
berminat untuk berkunjung kesana, silahkan aja tidak dipungut biaya ko’, alias
gratiiiiss,,
0 komentar:
Posting Komentar