"Nanga
Nur" Saksi bisu awal masuknya Islam di Bima
dikala terik mentari
menyinar bumi Makassar yang begitu panas, aku terkulai malas menatap layar komputer, sembari
membaca status si "dia" yang kini semakin jauh meninggalkanku yang
tak berdaya karna rindu....!! #Alay stengah lebay
Tiba2,
sebentuk gelombang yang biasa disebut suara, mengetuk gendang telingaku dan
membentuk sebuah alunan nada yang berbunyi... "kenapa tidak kau
pecahkan saja gelasnya......!!" (eiitss,,, bukan itu teksnya), namun
"bang Ardi...sudah ada yang menulis tentang naga nuri, belum...?"
sebuah pertanyaan dari sahabatku dari kecil hingga sekarang "Bang Han"
(Bukan nama sebenarnya, cuman nama panggilan para Pemirsa...ohx jangan kasih
tahu para Hadirin ntar marah lagi), dia kuliah di STKIP tepat di Jantung Kota
Bima pada jurusan Pendidikan Matematika, ohx sekedar info dia baru aja selesai
bulan Agustus 2012 kemarin, sahabatku berpintah padaku,, "Kayaknya,
kita harus mulai menulis tentang sejarah daerah kita "Bima" siapa tau
nanti bisa kita bukukan", tiba2 aku tersenyum simpul mendengarnya, bukan
karna idenya yang menarik buat membukukan tulisan tentang sejarah bima, tapi
langsung terbayang apa saja yang akan ku beli dengan uang hasil royalti penjualan
buku tersebut, bayangkan kalo buku tersebut laris manis diminati banyak oleh
masyarakat indonesia, dan bisa-bisa Bima jadi topik utama dimedia cetak dan
elektron yang informasinya sangat berguna bagi masyarakat indonesia, buka
seperti berita yang mengerikan yang terjadi didaerah kita Tanah Bima kemarin,
biasa kita sebut dengan BIMA BERDARAH ditahun yang lalu yang terjadi di
Kecamatan dan Lambu terkhusus, dan mudah-mudahan tidak terulang kembali, dan
mudah-mudahan daerah Bima akan Kembali bersinar seperti yang biasa Masyarakat Bima
Juluki dengan BIMA
BERSINAR seperti cahaya yang selalu menerangi disaat malam tida
dengan menghapus sejuta sinar matahari, Hufff,,, bener2 aneh yaaaa,,saya tidak
nyangka bisa berpikiran kayak gitu, inikah yang disebut dengan berpikir
kritis,,hahahaha, Krisis kali,,,hmmm benar-benar aneh ku rasa,,ya....
setidaknya yang saya pikirkan jauh lebih majulah kebelakang sedikit....
hahahahaha.....
Dari pada berandai-andai, berangan-angan berkhayal dan sejenisnya mending saya mulai menulis aja dech, lets goo, “ayo kita Kemon,,hahaha. "cemon let's begin.....the first about Naga Nuri"
Dari pada berandai-andai, berangan-angan berkhayal dan sejenisnya mending saya mulai menulis aja dech, lets goo, “ayo kita Kemon,,hahaha. "cemon let's begin.....the first about Naga Nuri"
NAGA NURI
Naga nuri adalah sepenggal kata tentang sebuah tempat yang ada di kecamatan sape, dikisahkan disana adalah tempat pertama atau labuhan pertama datangnya para ulama yang membawa cahaya (Islam). Naga nuri sebenarnya sebuah kata yang mengalami pergeseran kata. Karena awalnya kata ini sebenarnya adalah nanga nur.
Naga nuri adalah sepenggal kata tentang sebuah tempat yang ada di kecamatan sape, dikisahkan disana adalah tempat pertama atau labuhan pertama datangnya para ulama yang membawa cahaya (Islam). Naga nuri sebenarnya sebuah kata yang mengalami pergeseran kata. Karena awalnya kata ini sebenarnya adalah nanga nur.
Nanga Nur sendiri disusun oleh dua kata dari dua
bahasa yang berbeda.
Kata pertama adalah "Nanga" (Sungai), nanga merupakan salah satu kata dalam bahasa bima yang berarti sungai.
Kata pertama adalah "Nanga" (Sungai), nanga merupakan salah satu kata dalam bahasa bima yang berarti sungai.
Kata kedua adalah "Nur" (Cahaya) yang
merupakan kata dari bahasa arab yang dalam bahasa indonesia lebih dikenal
dengan nama "cahaya"
Kedua kata ini sebenarnya menunjukan tentang sebuah tempat/
daerah yang merupakan awal masuknya Islam. tempat itu (Nanga Nur) berada di
kecamatan sape, tepatnya antara desa SANGIA dan BUGIS GUSUNG.
0 komentar:
Posting Komentar