Senin, 30 Desember 2013

Kontroversial Tahun Baru 2014


Menyambut Tahun baru 2014 adalah dengan cara kita merenungi segala perbuatan dosa-dosan kita yang pernah kita lakukan pada tahun 2013, dan juga untuk merefiw kembali tentang apa yang akan kita lakukan pada tahun 2014, seperti : Jika pada tahun 2013 kita hanya bisa menghafal Al-Qur’an sebanyak satu Jus, maka di Tahun 2014 ini harus ada target yang harus kita capai yaitu harus menghafal Al-Qur’an sebanyak Dua Jus bahkan lebih, itulah harus kita lakukan untuk memaknai tahun baru 2014, bukan sebaliknya berfoya-foya dan mengisi tahun baru dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.
 
Saya mendengar dari perbincangan beberapa para dosen yang memiliki perhatian khusus terhadap tingkah laku para remaja saat ini, mereka memperbincangkan tentang kesalapahaman para remaja dalam memaknai tahun baru 2014 dengan ditandai meningkatnya pembelian kondom sebanyak 30% pada hari Ha Mines 3 Tahun Baru 2014, pembelian tersebut dilakukan oleh para Remaja pada malam hari sekitar Jam 10 Malam keatas diberbagai Apotik, hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak etis untuk dijadikan sebuah kebudayaan, karna akan merusak moralitas generasi bangsa Indonesia, kalau hal itu sampai terulang kembali sampai pada taraf keseringan, maka tunggulah kehancuran moralitas generasi bangsa Indonesia yang berindikasi pada hancurnya moralitas bangsa Indonesia yang notabenennya sebagai mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam hal ini akan menjadi tanggungjawab kita semua dalam mengatasi masalah ini, ini semua lantaran kebijakan Menteri kesehatan terlalu dini yang menambah keruhnya persoalan tersebut, dengan kebijakan melegalkan kondom beredar serta mengempangekan atau membagikan kondom secara gratis dikalangan anak-anak dan remaja, kebijakan Menteri kesehatan tersebut terlalu dini tanpa melakukan survey terlebih dahulu atau mengkaji lebih dalam lagi tentang dampak ketika kebijakan tersebut dikeluarkan, kebijakan tersebut tidak seharusnya dikeluarkan mengingat NKRI memiliki penduduk mayoritas beragama islam, karna tanpa dikeluarkan kebijakan tersebut masih ada saja para remaja membeli kondom secara Ilegal dan secara rahasia, apalagi melegalkan masalah kondom tersebut

Terkait masalah diatas masih banyak hal-hal yang tidak lupuk dari pendengaran dan penglihatan saya selama saya berada di Kota Propinsi, seperti masalah menutup Aurat, kebebasan dalam bergaul (Laki-Laki dan Perempuan Sama Rata), bonceng sini bonjeng sana dengan pelukan yang erat, kalau dipandang dari jarak jauh tidak kelihatan bahwa diatas motor itu ada Dua orang sakin presnya diatas motor, ini yang menjadi broblematikan bagi saya dan saya sangat sedih ketika yang bukan agama kita memberikan pernyataan bahwa “Orang Islam Tidak ada bedanya dengan Kami”, apakah kita tidak malu ketika Agama kita disamakan dengan agama yang lain,,,,?

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar