Menyambut Tahun
baru 2014 adalah dengan cara kita merenungi segala perbuatan dosa-dosan kita
yang pernah kita lakukan pada tahun 2013, dan juga untuk merefiw kembali
tentang apa yang akan kita lakukan pada tahun 2014, seperti : Jika pada tahun
2013 kita hanya bisa menghafal Al-Qur’an sebanyak satu Jus, maka di Tahun 2014
ini harus ada target yang harus kita capai yaitu harus menghafal Al-Qur’an
sebanyak Dua Jus bahkan lebih, itulah harus kita lakukan untuk memaknai tahun
baru 2014, bukan sebaliknya berfoya-foya dan mengisi tahun baru dengan hal-hal
yang tidak bermanfaat.
Saya mendengar
dari perbincangan beberapa para dosen yang memiliki perhatian khusus terhadap
tingkah laku para remaja saat ini, mereka memperbincangkan tentang
kesalapahaman para remaja dalam memaknai tahun baru 2014 dengan ditandai
meningkatnya pembelian kondom sebanyak 30% pada hari Ha Mines 3 Tahun Baru 2014,
pembelian tersebut dilakukan oleh para Remaja pada malam hari sekitar Jam 10
Malam keatas diberbagai Apotik, hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak
etis untuk dijadikan sebuah kebudayaan, karna akan merusak moralitas generasi bangsa Indonesia,
kalau hal itu sampai terulang kembali sampai pada taraf keseringan, maka
tunggulah kehancuran moralitas generasi bangsa Indonesia yang berindikasi
pada hancurnya moralitas bangsa Indonesia yang notabenennya sebagai mayoritas
penduduknya beragama Islam. Dalam hal ini akan menjadi tanggungjawab kita semua
dalam mengatasi masalah ini, ini semua lantaran kebijakan Menteri kesehatan
terlalu dini yang menambah keruhnya persoalan tersebut, dengan kebijakan melegalkan kondom
beredar serta mengempangekan atau membagikan kondom secara gratis dikalangan
anak-anak dan remaja, kebijakan Menteri kesehatan tersebut terlalu dini tanpa
melakukan survey terlebih dahulu atau mengkaji lebih dalam lagi tentang dampak
ketika kebijakan tersebut dikeluarkan, kebijakan tersebut tidak seharusnya
dikeluarkan mengingat NKRI memiliki penduduk mayoritas beragama islam, karna
tanpa dikeluarkan kebijakan tersebut masih ada saja para remaja membeli kondom secara
Ilegal dan secara rahasia, apalagi melegalkan masalah kondom tersebut
Terkait masalah
diatas masih banyak hal-hal yang tidak lupuk dari pendengaran dan penglihatan
saya selama saya berada di Kota Propinsi, seperti masalah menutup Aurat, kebebasan
dalam bergaul (Laki-Laki dan Perempuan Sama Rata), bonceng sini bonjeng sana dengan
pelukan yang erat, kalau dipandang dari jarak jauh tidak kelihatan bahwa
diatas motor itu ada Dua orang sakin presnya diatas motor, ini yang menjadi
broblematikan bagi saya dan saya sangat sedih ketika yang bukan agama kita
memberikan pernyataan bahwa “Orang Islam Tidak ada bedanya dengan Kami”, apakah kita tidak
malu ketika Agama kita disamakan dengan agama yang lain,,,,?
0 komentar:
Posting Komentar