Inilah keagungan sang pencipta. Pulau tua seluas 4,8 kilometer persegi,
terdapat didalamnya sebuah danau seluas 0,8 kilometer persegi. Sejauh
mata memandang, seakan kita tak mampu mengedipkan mata. Keindahan
alamnya menyimpan misteri, mengajak kita untuk selalu bercengkrama
dengan nuansanya.
Memasuki kawasannya aroma laut seakan mengucapkan selamat datang, sentulah tanganmu maka rasakanlah. Anda akan merasakan air danau yang asin. Anda akan menyaksikan dasar danau yang berkarang. Sebuah keajaiban dunia, yang tak mungkin kita lewatkan begitu saja. Misteri alam yang terjadi sejak 2000 tahun sebelum masehi, dimana air laut mengalir melalui bawah tanah bersamaan ketika meletusnya gunung Tambora tahun 1815. Ketika laut diluar danau mengalami pasang surut danaupun mengalami pasang surut. Satonda begitulah orang-orang menyebutnya. Dipuji karena danaunya berair laut dan berkarang.
Injaklah kakimu dipesisir pantainya, pandangilah bibir pantai yang mungil, senyum biota laut akan menyambutmu, karang-karang tua yang kokoh dan ikan hias yang indah, penyu hijau yang lucu takakan mampu menahan keinginan untuk bersnorkling, atau hanya sekedar menikmati hawa danau yang sejuk.
Diujung sana terlihat bangau putih menari, itik-itik liar yang bercengkrama, menyelam dan berenang, seakan mengajak kita untuk menikmati air danau yang bening.
Bagi anda yang senang outbound, rusa-rusa liar, tanaman-tanaman liar, akan menemati sepanjang perjalanan mengitari danau. Di sana terdapat pohon Kalibuda yang getahnya beracun bisa membutakan mata, dipercaya sebagai pohon keramat. Pada ranting-rantingnya bergantungan ”batu cita-cita”. Yaitu batu yang diikat tali digantungkan pada rantingnya yang dipercayai sebagai tempat menyalurkan keinginan. Di sebelahnya ada makam keramat seseorang yang dipercayai mengalami mukso (raganya menghilang).
Untuk para pecinta alam, dari bukit di sana terlihat panorama alam dan matahari yang tenggelam. Yang menyukai panjat tebing di sana terdapat tebing terjal, bukit berhutan dan semak belukar yang ditumbuhi bermacam tumbuhan berduri. Untuk ilmuwan atau mahasiswa, bisa berwisata sekalugus melakukan penelitian tentang terbentuknya sedimen, mikrobiologi, biokarbonat, jenis lumut dan karang serta perubahan zat kimia. Suasananya juga dilengkapi suara kicaunya burung dan monyet. Si babi hutan mencari makan dan menjangan yang berlari.
Benar-benar keajaiban dunia yang masih menyimpan segundang keindahan. Bercengkrama dengan keperawanan alamnya, tidak sebanding dengan cerita-cerita para pujangga yang berkisah tentang Satonda. Datangilah, sentulahlah tanganmu dan rasakan.
Mencapai Pulau Satonda sangatlah mudah. Kalau duit pas-pasan anda bisa menggunakan transportasi umum menggunakan Bus yang menuju Desa Kananga Tambora di Terminal Dara Kota Bima dengan waktu tempuh 6 – 7 jam. Tetapi jika anda ingin menekmati suasana perjalanan bersama keluarga, anda bisa rent car dengan harga yang cukup terjangkau Rp. 450.000 per hari.
Sesampainya di Labuhan Kananga anda akan disambut oleh masyarakat yang akan mengantarkan anda ke Pulau Satonda dengan menggunakan speed boat dengan jarak tempuh 10 menit, sangat mudah dan Have a nice trip!
Memasuki kawasannya aroma laut seakan mengucapkan selamat datang, sentulah tanganmu maka rasakanlah. Anda akan merasakan air danau yang asin. Anda akan menyaksikan dasar danau yang berkarang. Sebuah keajaiban dunia, yang tak mungkin kita lewatkan begitu saja. Misteri alam yang terjadi sejak 2000 tahun sebelum masehi, dimana air laut mengalir melalui bawah tanah bersamaan ketika meletusnya gunung Tambora tahun 1815. Ketika laut diluar danau mengalami pasang surut danaupun mengalami pasang surut. Satonda begitulah orang-orang menyebutnya. Dipuji karena danaunya berair laut dan berkarang.
Injaklah kakimu dipesisir pantainya, pandangilah bibir pantai yang mungil, senyum biota laut akan menyambutmu, karang-karang tua yang kokoh dan ikan hias yang indah, penyu hijau yang lucu takakan mampu menahan keinginan untuk bersnorkling, atau hanya sekedar menikmati hawa danau yang sejuk.
Diujung sana terlihat bangau putih menari, itik-itik liar yang bercengkrama, menyelam dan berenang, seakan mengajak kita untuk menikmati air danau yang bening.
Bagi anda yang senang outbound, rusa-rusa liar, tanaman-tanaman liar, akan menemati sepanjang perjalanan mengitari danau. Di sana terdapat pohon Kalibuda yang getahnya beracun bisa membutakan mata, dipercaya sebagai pohon keramat. Pada ranting-rantingnya bergantungan ”batu cita-cita”. Yaitu batu yang diikat tali digantungkan pada rantingnya yang dipercayai sebagai tempat menyalurkan keinginan. Di sebelahnya ada makam keramat seseorang yang dipercayai mengalami mukso (raganya menghilang).
Untuk para pecinta alam, dari bukit di sana terlihat panorama alam dan matahari yang tenggelam. Yang menyukai panjat tebing di sana terdapat tebing terjal, bukit berhutan dan semak belukar yang ditumbuhi bermacam tumbuhan berduri. Untuk ilmuwan atau mahasiswa, bisa berwisata sekalugus melakukan penelitian tentang terbentuknya sedimen, mikrobiologi, biokarbonat, jenis lumut dan karang serta perubahan zat kimia. Suasananya juga dilengkapi suara kicaunya burung dan monyet. Si babi hutan mencari makan dan menjangan yang berlari.
Benar-benar keajaiban dunia yang masih menyimpan segundang keindahan. Bercengkrama dengan keperawanan alamnya, tidak sebanding dengan cerita-cerita para pujangga yang berkisah tentang Satonda. Datangilah, sentulahlah tanganmu dan rasakan.
Mencapai Pulau Satonda sangatlah mudah. Kalau duit pas-pasan anda bisa menggunakan transportasi umum menggunakan Bus yang menuju Desa Kananga Tambora di Terminal Dara Kota Bima dengan waktu tempuh 6 – 7 jam. Tetapi jika anda ingin menekmati suasana perjalanan bersama keluarga, anda bisa rent car dengan harga yang cukup terjangkau Rp. 450.000 per hari.
Sesampainya di Labuhan Kananga anda akan disambut oleh masyarakat yang akan mengantarkan anda ke Pulau Satonda dengan menggunakan speed boat dengan jarak tempuh 10 menit, sangat mudah dan Have a nice trip!
0 komentar:
Posting Komentar