Assalamualaikum wr wb,
mohon maaf apabila sudah basi karena saya sudah lama tidak akses satu persatu ke berita di milis ini.
Sekolah di negeri kita memang jauhh dari sempurna.
Tapi tidak bisa juga dibilang tidak baik.
Apabila mau jujur...adanya KTSP sudah menjawab tantangan atas perbaikan-perbaikan sistem pendidikan.
Belum lagi sistem tematik dan berbagai metodologi yang dicoba dikembangkan secara struktural oleh diknas.
Hanya saja masalahnya, bagaimana konsep2 pendidikan yang baik yang coba digulirkan secara nasional ini di 'deliver' dan diserap oleh orang-orang yang mengemban amanah dan penuh tanggung jawab.
mohon maaf apabila sudah basi karena saya sudah lama tidak akses satu persatu ke berita di milis ini.
Sekolah di negeri kita memang jauhh dari sempurna.
Tapi tidak bisa juga dibilang tidak baik.
Apabila mau jujur...adanya KTSP sudah menjawab tantangan atas perbaikan-perbaikan sistem pendidikan.
Belum lagi sistem tematik dan berbagai metodologi yang dicoba dikembangkan secara struktural oleh diknas.
Hanya saja masalahnya, bagaimana konsep2 pendidikan yang baik yang coba digulirkan secara nasional ini di 'deliver' dan diserap oleh orang-orang yang mengemban amanah dan penuh tanggung jawab.
Saya bukan datang dari kalangan civitas akademika pendidikan, apalagi diknas.
Tapi sebagai pemerhati kegiatan pendidikan, banyak hal yang harus kita perbaiki bersama.
Kalau tidak bisa secara nasional,....mengapa tidak berbuat sesuatu disekitar kita.
Malu rasanya jadi orang Indonesia tapi saling menyalahkan antar sesama tanpa berbuat sesuatu.
Kita lihat saja misalnya, betapa masih banyaknya seorang guru yang mengajar di depan kelas tanpa memperhatikan kaidah pembelajaran. Tanpa sapa pembuka, tanpa ice breaking...tanpa diskusi...yang penting target kurikulum 'disampaikan'.
Lalu....sudah semuakah diantara kita yang benar-benar memahami apa maksudnya KOMPETENSI DASAR dan maknanya untuk peserta didik...? saya kira belum tentu.
Nah, sederhana saja....untuk 2 hal diatas, banyak juga teman-teman yang tidak berpangku tangan melihat kenyataan ini.
Saya salut kepada mereka yang concern atas berbagai jenis pelatihan dan upaya pengembangan kompetensi guru.
Ini yang namanya "KITA BERBUAT".
Jadi saya setuju dengan Bung Gene,...SISTIM PENDIDIKAN di INDONESIA memerlukan mereka yang peduli dalam memperbaikinya. Dan bukan meninggalkan atau bahkan berbuat sesuatu yang kontradiktif.
Pada sebuah seminar besar pendidikan, saya duduk manis sebagai pemerhati.
Saya bukan guru, apalagi suhunya guru.
Saya hanya sekedar ada diantara mereka dan mencoba berbuat sesuatu.
Saya perhatikan satu persatu tentang hal-hal yang disampaikan para pemrasaran dan jenis pertanyaan dari para audience.
Hmmmm....
ada dua hal yang sangat-sangat mengganggu pikiran saya.
Ini seminar besar standart nasional, tapi....mengapa organizernya demikian ceroboh dengan mendatangkan pembicara2 yang saya yakini tidak menguasai permasalahan pendidikan di lapangan.
Kedua,....dari jenis pertanyaan audience...saya mendapatkan gambaran betapa hausnya para praktisi akan masukan2 atas berbagai per-masalahan2 mereka.
So, gambarannya sudah jelas. Kata anak muda : "GAK NYAMBUNG, GHITU LOHH"...(maaf).
Tapi dari seminar tersebut, saya menarik sebuah kesimpulan.
Konsep sebaik apapun bisa digulirkan.
Tapi selama 'hati' tidak disertakan...maka makna tidak akan membekas.
At least itu yang pernah saya tulis pada blog saya.
Sebagai salah satunya, saya coba copy dan lampirkan dibawah.
JUST SHARING...... (MAKSUDNYA TULISAN SAYA YANG BERJUDUL WHAT IS SCHOOL FOR )
0 komentar:
Posting Komentar