
Peneliti menemukan bahwa
suplemen Lactobacllum memperpendek
durasi diare hingga dua pertiga hari. Terutama bils dibandingkan dengan
penderita yang minum pil plasebo inaktif. Hasil studi ini ddipublikasikan pada
jurnal pediatrics edisi April. Ditambahkannya, dengan terapi cara ini tak
ditemukan efek samping. “Yang membuat terapi ini sangat atraktif dalam minimnya
efek samping dibandingkan keuntungannya,”kata Van Niel, seperti dilansir kantor
berita Reuter. Meskipun keuntungan pemakaian Yugort yang mengandung
Lactobacllum belum jelas, tak ada salahnya mencoba terapi semacam ini.
“Perkiraan saya cara ini akan berhasil,”
tandasnya. Dijelaskan, kebanyakan Yogurt yang beredar di pasaran mungkin
tak mengandung bakteri dalam jumlah yang cukup. Itu sebenarnya, efek yang
diharapkan tak tercapai.
Peneliti ini mengingatkan orangtua
untuk berkonsultasi dulu dengan spesialis anak sebelum memberikan suplemen ber-
Lactobacllum maupun suplemen probiotik lainnya. Pasalnya, suplemen makanan tak
memiliki keamanan dan efektivitas yang sama dengan pengobatan. Tak hanya itu,
anak mesti dibawa kedokter bila buang air besar lebih dari lima kali perhari,
kotoran bercampur darah atau lendir. Atau si kecil menunjukkan tanda dehirasi
seperti mulut kering atau frekuensi kencing berkurang. Belum diketahui cara
Lactobacllum bisa mengatasi diare. Kemungkinannya, dengan menambah suplemen
kaya bakteri baik mencegah ketidakseimbangan jumlah bakteri jahat penyebab
diare.
0 komentar:
Posting Komentar