Di saat kamu ingin melepaskan seseorang... Ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya...
Di saat kamu mulai tidak mencintainya… Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya...
Di saat kamu mulai bosan dengannya… Ingatlah selalu saat terindah bersamanya...
Di saat kamu ingin menduakannya… Bayangkan jika dia selalu setia,
Di saat kamu ingin membohonginya… Ingatlah disaat dia jujur padamu,
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu... Jangan sampai di saat dia sudah tidak di sisimu... Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu...
Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan, yang ikhlas hanya dari hati, yang tulus hanya dari sanubari. Tidak mudah mencari yang hilang. Tidak mudah mengejar impian. Namun yang lebih susah mempertahankan yang ada karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.. Ingatlah pada pepatah, “Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini.”
Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ...
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang dapat dimiliki sesuka hati...
Bagaimana akan kujawab dihadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup dimuka bumi?
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik, bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik untuk lelaki yang baik Aku bukanlah gadis yang cerewet dlm memilih pasangan hidup...
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana, tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku kearah tujuan yang satu...
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman, atau semulia Nabi Muhammad, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuatku terpikat...
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih sayang dlm hatiku juga hatimu... Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dgn itu hilang harga dirinya dihadapan Allah. Yang dicari walaupun bukan putra raja, biarlah putra agama... Yang dimimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata... Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sifat rohani dan hati.
Yang dihadapi, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat. Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia. Dan yang akan terjadi, andai tak sama dengan kehendak hati, insyaAllah ku ridho dengan ketetapan Illahi Wahai wanita, kuingatkan diriku, dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian diri.
~ Dalam muhasabah kecilku
Di saat kamu mulai tidak mencintainya… Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya...
Di saat kamu mulai bosan dengannya… Ingatlah selalu saat terindah bersamanya...
Di saat kamu ingin menduakannya… Bayangkan jika dia selalu setia,
Di saat kamu ingin membohonginya… Ingatlah disaat dia jujur padamu,
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu... Jangan sampai di saat dia sudah tidak di sisimu... Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu...
Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan, yang ikhlas hanya dari hati, yang tulus hanya dari sanubari. Tidak mudah mencari yang hilang. Tidak mudah mengejar impian. Namun yang lebih susah mempertahankan yang ada karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.. Ingatlah pada pepatah, “Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini.”
Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ...
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang dapat dimiliki sesuka hati...
Bagaimana akan kujawab dihadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup dimuka bumi?
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik, bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik untuk lelaki yang baik Aku bukanlah gadis yang cerewet dlm memilih pasangan hidup...
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana, tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku kearah tujuan yang satu...
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman, atau semulia Nabi Muhammad, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuatku terpikat...
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih sayang dlm hatiku juga hatimu... Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dgn itu hilang harga dirinya dihadapan Allah. Yang dicari walaupun bukan putra raja, biarlah putra agama... Yang dimimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata... Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sifat rohani dan hati.
Yang dihadapi, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat. Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia. Dan yang akan terjadi, andai tak sama dengan kehendak hati, insyaAllah ku ridho dengan ketetapan Illahi Wahai wanita, kuingatkan diriku, dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian diri.
~ Dalam muhasabah kecilku
0 komentar:
Posting Komentar