Tugas : Kelompok
Mata Kuliah : Landasan Pendidikan
Dosen : Prof. Dr. Patta Bundu, M.Ed
DESAIN
PEMBELAJARAN MODEL
“P R O G R A M”
OLEH:
KELOMPOK 2
1.
ARDIANSYAH
(13B13021)
2.
RIZKI
AMALIA NUR (13B13006)
3.
NURASNI
SIDE (13B13008)
4.
HERLINA TANGNGA (13B13012)
PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Desain pembelajaran sejak dahulu
menjadi favorit bagi para teknologi pendidikan dan
berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Terbukti adanya istilah
kelas maya (virtual classroom), hybrid insruction, on line learning atau
web-based learning. Suatu lompatan jauh yang harus diantisipasi oleh dunia
pendidikan kita terkait dengan beberapa hal tersebut adalah perlu adanya
pemahaman terhadap keberadaan kita sebagai pengajar. Seorang pengajar, di mana
pun dia mengajar, harus tahu bagaimana menghadapi peserta didik, membantu
memecahkan masalah, mengelola kelas, menentukan bahan ajar, menentukan kegiatan
kelas, menyusun asesmen belajar, menentukan metode atau media, menjawab
pertanyaan dengan bijaksana dan menyiapkan lesson plan dengan baik.
Jika seorang pengajar
menyadari dan memahami pentingnya hal-hal tadi, kemungkinan besar ia dapat
menghasilkan pembelajaran yang efektif dan menarik. Selain itu, ia menemukan
inovasi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, atau terkait pembelajaran
pada umumnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
indikasi dari disain pembelajaran KBM
2.
Bagaimana
disain dari dari PROGRAM itu sendiri
3.
Apa
yang menjadi hal utama dalam PROGRAM itu sendiri
4.
Apa
bagian dari disain pembelajaran PROGRAM itu sendiri
BAB
II
PEMBAHASAN
Apabila ditinjau dari
pandangan filsafat pendidikan Islam, guru memiliki posisi yang
penting dan terhormat. Imam Al-Ghazali menulis: ”Seseorang yang berilmu dan
kemudian bekerja dengan ilmunya, ialah yang dinamakan orang besar di kolom langit ini. Dia itu
ibarat matahari yang menyinari orang lain, dan menyinari dirinya sendiri.
Ibarat minyak kasturi yang wanginya dapat dinikmati orang lain, dan ia sendiri
pun harum. Siapa yang bekerja di bidang pendidikan, sesungguhnya ia telah
memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting. Maka hendaknya ia
memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya ini”.
Dari ungkapan
Al-Ghazali tersebut, jika kita gunakan kerangka pandang pendidikan, maka guru
yang ideal adalah guru yang melaksanakan tugasnya dengan profesional. Demi tercapainya KBM
yang baik, maka penulis akan mengenalkan beberapa rumusan tentang disain
pembelajaran, komponen, sifat-sifatnya, model-model disain pembelajaran
sekaligus penulis akan menawarkan disain pembelajaran model PROGRAM sebagaimana
yang dikembangkan oleh Dewi Salma Prawiradilaga.
Agar KBM aktif, siswa
harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji
masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit,
menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan
tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan
thingking aloud).
Namun demikian dalam
pengembangan disain pembelajaran aktif, penulis tidak membatasi pengembangan
pada model disain pembelajaran PROGRAM saja, tetapi ini hanyalah sebuah tawaran
dan pemfokusan dalam menerapkan disain pembelajaran yang telah penulis tentukan
dan penulis menganggap model KBM PROGRAM inilah yang paling sesuai, sederhana
dan relatif mudah diterapkan.
1. Pengertian Disain
Pembelajaran
a.
Menurut Ngainun Naim
Pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh pendidik dalam menyusun, atau merancang pembelajaran yang meliputi segenap
komponennya, mulai dari perencanaan, strategi pelaksanaan hingga sistem
evaluasi.
b.
Menurut Reigeluth
Disain pembelajaran adalah kisi-kisi dari
penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi proses belajar
seseorang.
c.
Menurut Reiser
Disain pembelajaran berbentuk rangkaian
prosedur sebagai suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan dan
pelatihan dengan konsisten dan teruji.
Dari beberapa rumusan para ahli tersebut, maka
dapat penulis simpulkan bahwa disain pembelajaran merupakan suatu rekayasa yang
dilakukan pendidik untuk merancang pembelajaran mulai dari perencanaan sampai
dengan evaluasi yang berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem untuk
pengembangan program pendidikan.
2. Beberapa hal yang
harus diperhatikan bagi seorang pendidik dalam menyusun disain pembelajaran,
antara lain;
a. Pembelajaran dirancang
untuk membantu siswa belajar secara individual.
b. Pembelajaran dapat
dirancang untuk immediate range atau long range.
c. Disain sistem
pembelajaran dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan individu.
d. Disain pembelajaran
merupakan implementasi dari pendekatan sistem terhadap pembelajaran.
e. Disain sistem
pembelajaran berpedoman kepada pengetahuan kita tentang belajar.
Beberapa hal tersebut memang harus benar-benar diperhatikan bagi seorang pendidik dalam menyusun disain pembelajaran, agar peserta didik aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Beberapa hal tersebut memang harus benar-benar diperhatikan bagi seorang pendidik dalam menyusun disain pembelajaran, agar peserta didik aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Menurut Gagne dan
Briggs ada 4 jenjang secara
garis besar yang
dapat diterapkan dalam penyusunan desain pembelajaran
PROGRAM, antara lain;
a. Level Kurikulum ada 3
komponen yaitu; analisis kebutuhan, tujuan dan prioritas, analisis sumber,
hambatan dan sistem penyampaian, dan penentuan ruang lingkup dan urutan
kurikulum.
b. Level Bidang Studi
terdiri dari; menentukan struktur dan urutan pelajaran, dan analisis tujuan
kurikuler.
c. Level pengajaran
mencakup; perumusan tujuan pembelajaran khusus, penyusunan satuan pelajaran
atau modul, penentuan bahan dan media pembelajaran, penentuan langkah dan
teknik penilaian.
d. Level evaluasi terdiri
dari; persiapan guru, evaluasi formatif, uji coba dan revisi, evaluasi sumatif
dan pelaksanaan.
4. Esensial Desain Pembelajaran
Sebenarnya esensial desain pembelajaran
hanyalah mencakup 4 komponen (peserta didik, metode dan evaluasi) sebagaimana
kata Kemp, Morrison dan Ross.
B. Sifat Desain Pembelajaran
Beberapa hal yang menjadi pangkal
dari suatu desain pembelajaran
adalah sebagai berikut ;
1.
Berorientasi pada peserta didik
Setiap individu peserta didik harus
dipertimbangkan, karena mereka memiliki kekhasan masing-masing, seperti;
a)
Karakteristik umum
Sifat internal peserta didik yang mempengaruhi
penyampaian materi seperti kemampuan membaca, jenjang pendidikan, usia atau
latarbelakang sosial.
b)
Kemampuan awal atau prasyarat
Kemampuan dasar atau yang harus dimiliki
sebelum peserta didik akan mempelajari kemampuan baru. Jika kurang, kemampuan
awal ini sebenarnya yang menjadi mata rantai penguasaan isi atau materi dan
menjadi penghambat bagi proses belajar.
c)
Gaya belajar
Merupakan berbagai aspek psikologis yang berdampak
terhadap penguasaan kemampuan atau kompetensi. Cara mempersepsikan sesuatu hal,
motivasi, kepercayaan diri, tipe belajar (verbal, visual, kombinasi, dan sebagainya)
termasuk gaya belajar.
2. Alur berpikir sistem
atau sistemik
Konsep sistem dan pendekatan sistem diterapkan
secara optimal dalam desain pembelajaran sebagai kerangka berpikir.
Sistem sebagai rangkaian komponen dengan masing-masing fungsi yang berbeda,
bekerjasama dan berkoordinasi dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan.
Rumusan ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar jika diuraikan terjadi
seperti sebagai suatu sistem. Keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaannya
dapat disebabkan oleh salah satu komponen saja. Jadi jika ada perbaikan, maka
seluruh komponen perlu ditinjau kembali.
3. Empiris dan berulang
Setiap model disain pembelajaran bersifat
empiris. Model apapun yang diajukan oleh pakar telah melalui hasil kajian teori
serta serangkaian uji coba yang mereka lakukan sendiri sebelum dipublikasikan.
Pada pelaksanaannya pengguna dapat menerapkan dan memperbaiki setiap tahap
berulangkali sesuai dengan masukan demi untuk efektivitas pembelajaran.
C. Ragam Model Desain Pembelajaran
1. Pengertian Model
Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan
grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran
bersifat uraian atau penjelasan berikut saran. Uraian atau penjelasan
menunjukkan bahwa suatu model disain pembelajaran menyajikan bagaimana suatu
pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran,
psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya. Tentu saja semua mengacu pada
bagaimana proses belajar dengan baik. Disain pembelajaran mengandung aspek
bagaimana sebaiknya pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui
serangkaian prosedur serta penciptaan lingkungan belajar. Selain itu disain
pembelajaran terdiri atas kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk suatu
proses belajar.
2. Alasan Variasi Model
Beberapa manfaat yang dapat disimpulkan dari
khazanah model yang ada adalah;
a. Memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya bagi para pengajar atau guru dalam memilih disain suatu PBM
sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina.
b. Terkait dengan materi
ajar, setiap materi ajar memerlukan suatu disain pembelajaran yang khas dan
khusus untuk materi ajar tersebut.
c. Menimbulkan inspirasi
diantara pakar teknologi pendidikan untuk menciptakan kembali model-model
turunan lain dari disain pembelajaran
d. Membuka peluang untuk
penelitian dan pengembangan dalam bidang disain pembelajaran sehingga model
disain pembelajaran dapat diujicobakan dan diperbaiki.
3. Komponen Dasar Desain Pembelajaran
Beberapa model desain pembelajaran
dapat penulis simpulkan bahwa komponen dasar disain pembelajaran adalah:
a. Pihak yang menjadi fokus
suatu disain pembelajaran. Informasi yang paling diperlukan untuk dilacak
adalah karakteristik mereka, kemampuan awal atau prasyarat. Seluruh aspek yang
berpengaruh terhadap kesuksesan proses belajar harus dipertimbangkan dan dirumuskan
pemecahan masalahnya.
b. Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan pembelajaran merupakan
penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pebelajar jika mereka telah
selesai dan berhasil menguasai materi ajar tertentu. Tujuan pembelajaran dalam
lingkup besar dianggap sebagai tujuan umum, sedangkan tujuan yang dicapai untuk
keahlian khusus yang dapat diamati disebut tujuan khusus.
c. Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran adalah proses
menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari. Analisis topik dikaitkan
dengan kemampuan awal, jika dibutuhkan. Dengan demikian, disainer dapat
memperkirakan tahapan penguasaan materi dan kategorisasi materi itu sendiri.
Analisis dilakukan agar kendala belajar seperti tingkat kesulitan atau perilaku
awal yang belum dikuasai dapat ditelusuri dan diantisipasi.
d. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah upaya yang
dilakukan oleh perancang dalam menentukan teknik penyampaian pesan, penentuan
metode dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan
peserta didik. Strategi pembelajaran dapat dikembangkan secara makro atau
mikro. Strategi pembelajaran makro adalah strategi pembelajaran yang diterapkan
untuk kurun waktu satu tahun atau satu semester. Sedangkan strategi
pembelajaran mikro dikembangkan untuk satu KBM.
e. Bahan Ajar
Bahan ajar dalam disain pembelajaran adalah
satu-satunya yang berwujud (tangible) dari seluruh komponen dasar disain
pembelajaran. Bahan ajar adalah format materi yang diberikan kepada pebelajar.
Format tersebut dapat dikaitkan dengan media tertentu, hand outs, atau buku teks,
permainan dan sebagainya.
f. Penilaian Belajar
Penilaian belajar adalah tentang pengukuran
kemampuan atau kompetensi yang sudah dikuasai atau belum. Penilaian tidak hanya
berkaitan dengan angka tertentu sebagai hasil belajar yang menunjukkaan
prestasi pebelajar. Penilaian adalah masukan bagi disainer dan guru agar mereka
tahu apa yang menyebabkan pebelajar berhasil atau gagal. Selanjutnya langkah
apa yang harus dilakukan. Penilaian yang dilakukan sering dalam bentuk asesmen
tes, baik yang bersifat objektif atau subjektif. Sekolah di Indonesia yang
menggunakan penilaian belajar non tes, seperti pengamatan atau survei. Padahal
kedua jenis penilaian belajar saling mendukung satu sama lain atas perolehan
informasi keberhasilan belajar seseorang.
4. Ragam Model.
Berikut adalah beberapa ragam model/aliran
disain pembelajaran aktif yang ada, diantaranya adalah; Prosedural, melingkar,
model berbasis system, model materi ajar, Model produk, classroom oriented
model , Assure model, Macro model, Model Gagne, Briggs & Wager, Inovasi
Disain Pembelajaran Kontruktivisme.
D. Active Learning
(Melvin L. Silberman)
Silberman mengenalkan 101 tehnik srategi
konkrik yang memungkikan kita untuk menerapkan cara belajar aktif pada
mata pelajaran yang kita ajarkan. Tehnik-tehnik ini dibagi menjadi 3 bagian
sebagai berikut :
1. Menjadikan aktif sejak
awal antara lain; pembentukan tim, penilaian serentak, pelibatan belajar secara
langsung.
2. Membantu siswa
mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara aktif. Teknik ini bias
digunakan ketika sedang mengajarkan inti dari pelajaran, teknik ini menekankan
siswa untuk memikirkan, merasakan dan menerapkan nya. Alternatif-alternatif itu
antara lain ;
a. Proses belajar satu
kelas penuh: pengajaran yang dipimpin oleh guru yang menstimulasi seluruh
siswa.
b. Diskusi kelas: dialog
dan debat tentang persoalan-persoalan utama
c. Pengajuan pertanyaan:
siswa meminta penjelasan.
d. Kegiatan belajar
kolaboratif: tugas dikerjakan secara bersama dalam kelompok kecil.
e. Pengajaran oleh teman
sekelas: pengajaran yang dilakukan oleh siswa sendiri
f. Kegiatan belajar
mandiri: aktivitas belajar yang dilakukan secara perseorangan.
g. Kegiatan belajar
aktif: kegiatan yang membantu siswa memahami perasaan, nilai-nilai dan sikap
mereka.
h. Pengembangan
ketrampilan: mempelajari dan mempraktikkan ketrampilan, baik teknis maupun non
teknis.
3. Menjadikan belajar tak
terlupakan. Teknik ini dirancang untuk melakukan salah satu dari berikut ini;
a. Peninjauan: mengingat
dan mengikhtisarkan apa yang telah dipelajari.
b. Penilaian diri:
Mengevaluasi perubahan-perubahan pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
c. Perencanaan masa
mendatang: menentukan bagaimana siswa akan melanjutkan belajarnya setelah
pelajaran berakhir.
d. Ungkapan perasaan terakhir:
Menyampaikan perasaan, pikiran, dan persoalan yang dihadapi siswa pada akhir
pelajaran.
Adapun tingkat daya serap siswa dalam
pembelajaran adalah seperti pada gambar
E. Disain Pembelajaran
Aktif Model PROGRAM
Dalam sub bab ini penulis secara khusus akan
menawarkan suatu disain sederhana yang merupakan modifikasi dari model ASSURE.
Model PROGRAM ini akan memandu pengajar untuk melaksanakan tugas menciptakan
lingkungan belajar mengajar yang lebih baik. Tetapi tentu saja disain ini
bukanlah satu-satunya cara untuk memperbaiki kompetensi mengajar. Masih banyak
lagi disain pembelajaran yang mungkin lebih baik atau lebih sesuai dengan
pengajar. Model PROGRAM merupakan bagian dari disain pembelajaran Classroom
Oriented. Model PROGRAM merupakan suatu menemonic yang mempunyai arti dalam
kosa-kata Bahasa Indonesia. PROGRAM merupakan singkatan, terdiri atas istilah:
P = Pantau pebelajar
atau peserta didik
R = Rumuskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
O = Olah materi atau
isi dari materi ajaran
G = Gunakan media,
sumber belajar dan metode yang sesuai
R = Renungkan sejenak
A = Atur kegiatan
peserta didik atau pebelajar
M = Menilai hasil
Analisis Komponen
PROGRAM
Pantau Pembelajaran
Sebagaimana telah
penulis jelaskan sebelumnya, bahwa pada disain pembelajaran aktif, pebelajar
adalah hal yang tepenting. Apa pun bentuk produk, model disain pembelajaran
maka semua upaya diwujudkan demi kelancaran proses belajar. Seperti yang sudah
diuraikan sebelumnya, pebelajar ini akan dianalisis berdasarkan
1. Karakteristik umum:
latar belakang sosial budaya, kemampuan membaca, atau ciri-ciri umum terkait
dengan konteks materi seperti minat atau kesulitan lain yang sekiranya timbul
di kelas.
2. Kompetensi awal:
adalah kemampuan intelektual yang menjadi modal dasar pebelajar untuk menguasai
materi ajar. Kompetensi awal berpengaruh terhadap laju belajar, persepsi
terhadap topik dan pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Gaya belajar: gaya
belajar seorang pebelajar dikaitkan dengan persepsi dan indranya. Cara melihat,
mendengarkan, memerhatikan, menyimak dan melakukan selama belajar berpengaruh
terhadap penguasaan kompetensi. Indra pebelajar yang terlatih dengan baik akan
mempercepat daya tangkap dan mengaktifkan memori jangka panjang. Persiapan
psikologis pebelajar diperhitungkan sejak dini agar ia siap belajar. Motivasi
instrinsik juga berperan besar untuk keberhasilan belajar. Bagaimanapun juga
secara fisik pebelajar harus dipersiapkan. Kelelahan fisik dapat mengundang
rasa mengantuk atau acuh tak acuh. Akibatnya, ia tidak dapat memahami materi
dengan baik.
Rumuskan Tujuan Pembelajaran Atau Kompetensi
Dalam merumuskan tujuan pembelajaan, hendaknya
jelas dan lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat membantu dalam
menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar berikut asesmen
dalam KBM. Rumusan tujuan pembelajaran yang sejak dulu diterapkan adalah
singkatan ABCD. Adapun penjabarannya sebagai berikut;
1. A = Audience
Pebelajar dengan segala karakteristiknya.
Siapa pun peserta didik, apa pun latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta
kemampuan prasyaratnya sebaiknyv jelas dan rinci. penjelasan juga menyangkut
triwulan, semester atau program pendidikan dan pelatihan yang diikuti.
2. B = Behaviour
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Perilaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan
kata-kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan
dapat diamati, misalnya menjelaskan, menyusun, menggunakan dan seterusnya dan
dirumuskan secara utuh.
3. C = Conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang
memungkinkan bagi pebelajar dapat belajar dengan baik. Penggunaan media dan
metode serta sumber belajar menjadi bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi
ini sebenarnya menunjuk pada istilah strategi pembelajaran tertentu yang
diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
4. D = Degree
Persyaratan khusus atau kriteria yang
dirumuskan sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses
belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan dalam persentase benar (%),
menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu yang harus dipenuhi,
kelengkapan persyaratan tertentu yang dianggap dapat mengukur pencapaian
kompetensi.
Olah Isi Atau Mata Pelajaran
Untuk komponen ini, pengajar sebaiknya
melakukan analisis terhadap isi atau mata ajar yang akan diberikan. Lakukanlah
analisis terhadap;
1. Ragam pengetahuan
Pengetahuan atau topik terkait dikategorikan
berdasarkan karakteristiknya. Sebagai contoh ragam prosedur dapat disajikan
dengan menggunakan metode demonstrasi, jika metode demonstrasi tidak dapat
diterapkan, maka alternatif penyajiannya adalah memutarkan program video yang
berisi topik yang sama.
2. Sifat pengetahuan
Pengetahuan yang menjadi prasyarat disampaikan
terlebih dahulu kepada peserta didik. Untuk itu pengetahuan prasyarat harus
benar-benar sudah dikuasai sebelum peserta didik menerima pengetahuan
selanjutnya.
3. Alternatif penyajian.
KBM adalah salah satu model pembelajaran. Jika
KBM mengalami kendala, maka pikirkan salah satu alternatif penyajian. Dalam hal
ini pengajar atau desainer dapat mengembangkan paket belajar atau modul dengan
topik terkait.
Gunakan Media, Sumber
Belajar dan Metode Yang Sesuai
a. Memilih format media
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok pikiran atau topik.
b. Pemanfaatan media
pembelajaran dan sumber belajar sejak dahulu. Arti media itu sendiri adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Media pembelajaran adalah media yang dapat menyampaikan pesan
pembelajaran atau mengandung muatan untuk membelajarkan seseorang.
Pada saat ini
pengertian media pembelajaran sering dikaitkan dengan sumber belajar. Hal ini
terlihat dari kategorisasi media pembelajaran yang tercakup dalam rumusan
sumber belajar seperti yang diusulkan organisasi tertua teknologi pendidikan
AECT yang disimpulkan oleh Prawiradilaga menjadi;
a) Sumber belajar :
orang, peralatan, teknologi dan bahan ajar untuk membantu peserta didik.
b) Sumber belajar :
sistem ICT , sumber yang terdapat di masarakat seperti perpustakaan, museum,
Kebun binatang dll.
c) Sumber belajar : media
digital, seperti CD romms, websites, webQuests dan EPSS (Electronic Performance
Support System).
d) Sumber belajar : media
analog seperti buku dan bahan cetak, rekaman video dan media audio visual.
Perlu diketahui bahwa
kategorisasi media dan sumber belajar sangat banyak, tergantung dari siapa yang
merumuskan. Namun yang lebih penting lagi dalam proses belajar adalah bagaimana
memanfaatkan media dan sumber belajar tersebut secara optimal.
Renungkan sejenak
a. Refleksi diri adalah
suatu upaya disainer atau pengajar yang mendisain sendiri KBM nya untuk
melakukan perbaikan atas apa yang telah dikerjakan.
b. Diskusi dengan mitra
pengajar
Setiap pengajar mempunyai pengalaman yang
berbeda dengan pengajar lainnya. Diskusi sangat dianjurkan agar masing-masing
pengajar dapat memberi masukan kepada mitra pengajar lain berkaitan dengan
disain atau KBM itu sendiri.
c. Kiat 1K 2 Siapkan
Kaji ulang bahan ajar, Siapkan bahan ajar dan
lingkungan, Siapkan peserta didik dan pengalaman belajar.
Atur Kegiatan Peserta Didik
Agar
tercipta suasana PBM yang aktif berikan kesempatan kepada pebelajar untuk
mempresentasikan, menyajikan karyanya di depan teman-temannya. Sebagaimana kata
Dewey bahwa peran serta pebelajar adalah hal terpenting dalam KBM. Gagne
berpendapat bahwa belajar efektif dapat terjadi jika pebelajar dilibatkan dan
memiliki peran serta di dalamnya.
Menilai dan
memperbaiki Hasil
1. Hasil belajar
Salah satu tujuan penilaian adalah mengukur
tingkat pemahaman atas materi yang baru saja diberikan. Dalam hal ini penilaian
bukan untuk menentukan tingkat kepintaran seorang pebelajar, tapi cenderung
untuk memberi masukan kepada mereka. Penilaian dapat bersifat kognitif maupun
afektif.
2. Penilaian portofolio
Portofolio menjadi alternatif lain dalam
penilaian belajar
3. Penilaian KBM
Penilaian KBM dilakukan untuk meningkatkan
mutu KBM itu sendiri. Dapat diterapkan terhadap seluruh komponen yang ada seperti
media, sumber belajar, metode, bahan ajar atau penyajian guru. Kesimpulan
penilaian merupakan masukan bagi perbaikan penyelengaraan KBM selanjutnya atau
digunakan untuk menentukan program pengayaan yang sesuai.
Menentukan Metode Yang Tepat
Metode pembelajaran secara garis besar dapat
dikelompokkan dalam:
a. Melekat dengan
penyajian guru, diantaranya metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab.
b. Terkait dengan proses
belajar, seperti belajar kolaboratif, diskusi tim, belajar mandiri, metode
proyek, metode belajar berbasis masalah,
c. Berbasis teknologi,
seperti diskusi lewat internet pada kelas maya, tanya jawab baik langsung
maupun tunda. Saat ini, beberapa metode belajar yang
dianggap inovatif terhadap perkembangan kemampuan kognitif dan kemandirian pebelajar,
adalah; belajar berbasis masalah, belajar proyek, dan belajar kolaboratif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Agar KBM aktif, siswa
harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji
masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit,
menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah.
2. Disain pembelajaran model
PROGRAM merupakan suatu
rekayasa yang dilakukan pendidik untuk merancang pembelajaran mulai dari
perencanaan sampai dengan evaluasi yang berbentuk rangkaian prosedur sebagai
suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan.
3. Beberapa hal utama
dari suatu disain
pembelajaran model PROGRAM adalah berorientasi
pada peserta didik, alur berpikir sistem atau sistemik, empiris dan berulang
4. Model PROGRAM merupakan
bagian dari disain pembelajaran Classroom Oriented. Model PROGRAM merupakan
suatu menemonic yang mempunyai arti dalam kosa-kata Bahasa Indonesia. Model
PROGRAM merupakan
singkatan, terdiri atas istilah:
P = Pantau pebelajar atau peserta didik
R = Rumuskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi
O = Olah materi atau isi dari materi ajaran
G = Gunakan media, sumber belajar dan metode
yang sesuai
R = Renungkan sejenak
A = Atur kegiatan peserta didik atau pebelajar
M = Menilai dan
memperbaiki hasil
B.
Saran
Diharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang budima demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah
selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar