Jumat, 25 Januari 2013

RAHASIA DI BALIK WUDHU


(1) Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".

(2) Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di akhirat kelak. Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".

(3) Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, berikanlah hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini".

(4) Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".

(5) Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, lindunganlah daku dari terik matahari di padang Mahsyar dengan Arasy Mu".

(6) Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini".

(7) Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".

(8) Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat".

Belajar Ikhlas

Di saat kamu ingin melepaskan seseorang... Ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya...

Di saat kamu mulai tidak mencintainya… Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya...

Di saat kamu mulai bosan dengannya… Ingatlah selalu saat terindah bersamanya...

Di saat kamu ingin menduakannya… Bayangkan jika dia selalu setia,

Di saat kamu ingin membohonginya… Ingatlah disaat dia jujur padamu,

Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu... Jangan sampai di saat dia sudah tidak di sisimu... Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu...

Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan, yang ikhlas hanya dari hati, yang tulus hanya dari sanubari. Tidak mudah mencari yang hilang. Tidak mudah mengejar impian. Namun yang lebih susah mempertahankan yang ada karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.. Ingatlah pada pepatah, “Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini.”

Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ...

Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang dapat dimiliki sesuka hati...

Bagaimana akan kujawab dihadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup dimuka bumi?

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik, bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik untuk lelaki yang baik Aku bukanlah gadis yang cerewet dlm memilih pasangan hidup...

Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana, tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku kearah tujuan yang satu...

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman, atau semulia Nabi Muhammad, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuatku terpikat...

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih sayang dlm hatiku juga hatimu... Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dgn itu hilang harga dirinya dihadapan Allah. Yang dicari walaupun bukan putra raja, biarlah putra agama... Yang dimimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata... Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sifat rohani dan hati.

Yang dihadapi, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat. Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia. Dan yang akan terjadi, andai tak sama dengan kehendak hati, insyaAllah ku ridho dengan ketetapan Illahi Wahai wanita, kuingatkan diriku, dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian diri.

~ Dalam muhasabah kecilku

KISAH NYATA


Seorang pemuda miskin mencintai seorang gadis kaya. Suatu hari pemuda itu melamar si gadis.

Gadis itu berkata: "Dengar ya, gaji bulananmu sama dengan pengeluaran harianku...!!!

Haruskah aku menikah denganmu? Aku tidak akan pernah mencintaimu. Jadi, lupakan diriku dan menikahlah dengan orang lain yang setingkat denganmu."

Tapi entah kenapa si pemuda tidak bisa melupakannya begitu saja.

10 tahun kemudian, mereka bertemu disebuah outlet Pizza daerah Cipulir.

Wanita itu berkata, "Hei Kamu!!! Apa kabar? Sekarang aku sudah menikah lhoo... Apakah kamu tahu berapa gaji suamiku? Rp. 20 juta perbulan! Dapatkah kamu bayangkan? Dia juga sangat cerdas."

Mata pemuda itu berlinang air mata mendengar kata-kata wanita itu, namun tetap berusaha tersenyum.

Beberapa menit kemudian suami wanita itu datang. Sebelum wanita itu bisa mengatakan sesuatu lagi,

Suaminya berkata: "Pak...?! Saya terkejut melihat Anda di sini. Kenalkan istri saya."

Lalu dia berkata kepada istrinya, "Kenalkan boss-ku, boss masih lajang lho...

Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah.

Malang nian gadis itu... Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu?"

Wanita itu merasa terkejut dan malu sehingga tidak berani melihat ke dalam mata si pemuda.

Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan... Setelah semua terjadi timbullah sebuah penyesalan dari dirinya...

CINTA AYAH


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah???

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil, Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya", Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : 'Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….

Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan : "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti

Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…

Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT. Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak… Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.

Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu…
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya…
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia….

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata :

"Ya Allah, ya Tuhanku.. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik… Bahagiakanlah ia bersama suaminya…"

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk

Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu

Ayah, Bapak, atau Abah kita Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH

Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuhmu baik ketika kau melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kau merasakan kehadirannya di dekatmu. Adakalanya kau selalu ingin dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang justru mampu mendekatkan hati kalian. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati kalian.

Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kau berpikir bahwa kau LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-lahan hatimu, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiranmu.

Namun ketika HATImu membenarkan, kau justru akan dibuat kebingungan karenanya. Kau justru akan berpikir ulang sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu yg sebenarnya.

Cinta karena Allah adalah ketika kau mengerti, tak hanya kelebihan dari orang itu yang kau lihat, namun juga MEMAHAMI dan MENERIMA kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau baru boleh mengatakan bahwa "aku mencintainya" setelah kau benar-benar mengenalnya dengan sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.

Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan dan kecantikan. Adakalanya kau akan lebih mencintai sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena sesungguhnya kau sadar bahwa kau membutuhkan sebuah kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih daripada sekedar keindahan yang ternyata membuatmu beku kedinginan.

Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan seseorang. Namun KECANTIKAN seseorang justru akan tampak ketika kau mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa mencintainya karena akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya. karena dengan inilah kau bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Cinta karena Allah akan membuatmu merasa tidak perlu memiliki meskipun dalam hatimu kau sangat ingin. Adalah bagaimana kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kau pun bisa berdoa agar mereka bisa berbahagia.

Cinta karena Allah tidak akan menggiringmu pada jurang kemaksiatan. Ketika kau melihat dia dan mencintainya, hal itu akan membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat kekurangan-kekurangan dirimu untuk kemudian memperbaikinya.

Cinta Karena Allah tidak akan membuatmu berpikir sempit, justru kau akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!!! Kau tidak akan berpikir dan membayangkan apabila kalian sudah pacaran, namun kau sudah berpikir ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah daripada sekedar pacaran.

Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau terkadang ingin membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kau tak berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.

Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kalian saling memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya.

Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan diantara kalian. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam dirimu kau pun ingin agar kau merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.

Pesan Orang Tua Untuk Anaknya


Anakku yang ku sayang...
Pada suatu saat kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berperilaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan, jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri...

Sabarlah...!!!

Kenanglah saat-saat di mana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku,

Dengarlah aku...!!!

Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur, dan aku lakukan itu untukmu...!!!

Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku, dan jangan katakan kepadaku, bahwa hal itu memalukan...

Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan kepadamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu...

Dengan melihat kebodohanku terhadap teknologi baru, jangan tertawakan aku, tapi tinggalkan lebih banyak waktu untuk ku memahaminya, aku mengajarimu banyak hal, cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik, berperilaku yang baik, bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan.

Jika terkadang aku menjadi pelupa, dan aku kadang tidak mengerti untuk mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat.

Dan jika aku gagal melakukanya jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku..!!! Aku tahu kapan aku lapar dan kapan akau tak lapar.

Ketika kakiku tak mampu lagi untuk menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya, bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

Dan di kala suatu saat nanti aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup, ketika aku ingin mati…

Jangan marah.

Karena pada suatu saatnya nanti kaujuga akan mengerti.

Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa disamping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar, bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.

Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usia ku yang sudah bertambah tua.

Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.

Satu hal yang membuatku harus berterimakasih kepadamu adalah senyum dan cintamu padaku.

♥ Aku mencintaimu anakku ♥

KISAH


Dua puluh tahun telah berlalu, namun masih terbayang jelas kenangan indah berikut:

Suatu malam, mama yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam mama selesai menghidangkan makan malam papa yang sangat sederhana berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong! Saya melihat mama sedikit panik, tapi tidak bίsα berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis.

Kami menunggu dengan tegang apa reaksi papa yang pulang kerja, pasti sudah capek melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa! Papa dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan mama dengan tersenyum, dan bahkan berkata; " mama terima kasih!", dan papa terus menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar mama meminta maaf karena telor dan tempe yang gosong itu, dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang papa katakan:

"Sayang, aku suka telor dan tempe yang gosong."

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada papa, saya bertanya apakah papa benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?"

Papa memeluk saya erat dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata:

"Anakku, mama sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek, Jadi sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun kok!"

Ini pelajaran yang saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya; "BELAJAR MENERIMA KESALAHAN ORANG LAIN, dan memilih untuk merayakannya!", adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.

Semoga cerita diatas akan menambah wawasan kita, bahwa kesalahan bukanlah dijadikan sasaran tembak menyakitkan orang yang kita sayangi, tetapi justru menjadi pintu masuk menyatakan sikap sayang dan pintu maaf.

TIGA CAHAYA DIHARI KIAMAT

Di hari kiamat ada 3 cahaya yang berlainan :

Cahaya pertama seperti bintang-bintang.

Cahaya kedua seperti cahaya bulan.

Cahaya ketiga seperti cahaya matahari.

Apabila ada yang bertanya cahaya apakah ini? Lalu dijawab:

"Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah manusia yang ketika di dunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus
bersuci dan mengambil air sembahyang apabila mendengar adzan."

"Cahaya Yang kedua adalah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum adzan."

"Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam mesjid sebelum adzan lagi."

Subhanallah...

Istriku Tidak Cantik

Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa dia tidak cantik dan kalau bersanding denganku, maka aku nampak lebih rupawan dari dia. Badannya kecil ada di bawah dadaku, juga kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri.

Aku menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan ikhlas di hatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku mencintainya. Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku bersamanya.

Di mataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong.

SubhanAllah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.

Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor, namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah.

Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo di rumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.

Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh... aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.

CERITA SEDIH ROMANTIS

''Selamat ulang tahun sayang...!'' Ujar seorang pria pada pacarnya sambil memberikan kado berupa kotak cincin yang terbuat dari kertas berwarna PING yang di hiasi dengan pita warna MERAH serta sebuah amplop surat yang menebarkan wangi parfum ke sukaan si cewek.

Setelah pacarnya pulang... Dengan hati berbunga-bunga, si cewek buru-buru lari kedalam kamarnya dan membuka kotak cincin itu. Tapi tak lama kemudian hatinya kecewa. Berharap itu adalah sebuah cincin emas... Ternyata yang di dapatkannya hanyalah sebuah cincin berbahan almunium yang berukiran gambar sebuah hati. Dengan wajah lesu, si cewek kembali menutup kotak cincin itu dan melemparkannya kebawah kasur berserta amplop berisikan surat tanpa membacanya terlebih dahulu. ke esokan harinya... Si cewek kembali mendapatkan sebuah kado ulang tahun. Tapi kali ini dari teman pria nya berupa handphone BB yang sudah lama di idam-idamkannya.

Sejak saat itu, si cewek mulai dekat dengan teman pria nya yang telah memberikan hadiah handphone di hari ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Dan lama-kelamaan, akhirnya terjalinlah sebuah hubungan erat layaknya orang berpacaran. Tentu saja setelah si cewek putus dengan pacar lamanya. Satu bulan kemudian. Hubungan mereka semakin lengket seperti susah untuk di pisahkan dengan orang yang tadinya hanyalah sebatas teman pria nya saja. Bahkan si cewek rela memberikan apa yang dia miliki demi menunjukkan besarnya cintanya pada pacar barunya.

Hingga suatu hari... Terjadilah pertengkaran antara kedua pasangan kekasih ini karena sebuah hal kecil. Perlakuan pacar barunya berubah drastis. Tadinya sikap si cowok yang lembut, romantis dan penuh kasih sayang. Kini telah berubah dengan sikap aslinya yang kasar, arogan dan suka main tangan. Tak jarang sebuah tamparan sering kali mendarat di pipi si cewek di saat mereka sedang bertengkar. Hingga akhirnya si cowok pun meninggalkannya dengan cewek lain. Tak di sangka... Kini si cewek hanya bisa menangis di dalam kamarnya. Alangkah menyesalnya dia setelah memberikan apa yangdi milikinya pada cowok yang telah menghianati cintanya.

Di saat sedang menangis, si cewek tak sengaja melihat sebuah kotak cincin dan sebuah amplop di bawah tempat tidurnya. Dia teringat kembali dengan mantan pacarnya yang dulu pernah ia tinggalkan karna pria lain. Di saat itulah ia penasaran dengan isi surat yang ada di dalam amplop itu. ''For my love Sebelumnya aku ucapkan selamat ulang tahun yang ke 17 untukmu cinta. Semoga kamu di berkahi rezeki dan kemudahan oleh yang maha kuasa dan semakin dewasa dalam semua sikap. Maaf ya sayang. Aku cuman bisa memberimu hadiah cincin seperti ini. Tapi suatu saat aku akan berjanji memberikanmu cincin emas sebagai tanda kemurnian cinta kita berdua dalam ikatan yang lebih resmi nanti. Doakan aku ya sayang,, agar aku di terima kerja.. nanti gaji pertamaku, akan aku belikan cincin emas buatmu agar aku bisa meminangmu. I Love You...!!!'' Hatinya pun berguncang setelah membaca isi surat itu. Si cewek langsung menangis setelah menyadari bahwa cowok yang pernah dia hianati ternyata sangat tulus mencintainya.

Detik itu juga si cewek langsung menelpon mantan pacarnya itu untuk meminta maaf karna telah menghianati cintanya. Tapi setelah tersambung dan telpon pun di jawab, si cewek langsung pingsan. Ternyata yang menjawab adalah ibu si cowok yang mengabarkan anaknya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan waktu dia berangkat kerja.

Penyesalan selalu datang belakangan. Tapi inti dari cerita di atas dapat kita rasakan. Bahwa... Ketulusan sebuah cinta tidak dapat di nilai dari harta benda. Tapi nilailah cinta seseorang dari hati dan keiklasan. Insyaallah cinta yang tulus akan dapat kamu raih.

BERHENTILAH MENGELUH

Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan.

Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?”

“Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari. Rasanya, aku tidak sanggup lagi untuk melakukan semua ini.”

Sang suami tersenyum. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya.

“Tolong carikan aku budak perempuan yang dapat membantuku mengurus semuanya.”

“Tentu saja, aku akan mencarikannya. Tapi, tolong dengarkan aku sebentar saja,” kata sang suami sambil membelai istrinya dengan penuh kasih sayang.

“Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dan ikhlas dalam mengerjakan apa pun yang mengandung kebaikan. Kau adalah seorang istri yang sangat sabar dalam menjaga keluargamu, seorang ibu yang menjadi teladan bagi ketujuh anakmu, dan menjadi pendampingku yang salihah dengan beratnya tugas-tugasmu. Aku bisa saja mencarikan seorang Pembantu untuk meringankan pekerjaanmu. Namun, jika kau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita maka Allah akan menghapus semua salah dan dosamu.” Ujar suaminya.

Sang suami kemudian berkata lagi, “Istriku yang salihah, perempuan yang tidak pernah lelah menjaga keluarganya dan ikhlas dengan apa yang dilakukannya; Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus mengangkat derajatnya.”

Sang suami membelai istrinya yang masih terisak menahan malu, lalu diajaknya duduk santai di ruang dapur mungil yang sangat sederhana itu, lalu Sang suami melanjutkan nasehatnya,

“Coba ingat kembali wasiat Rasulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin, yang ketika itu juga sedang mengeluh kepada Ayahnya Rasulullah SAW karena tangannya yang dulunya halus kini berubah menjadi kasar dan lecet-lecet karena setiap hari harus menumbuk gandum sendiri, mengolah dan memasaknya. Ada 10 WASIAT Beliau kepada putrinya:

1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetang ganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Di saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, di dalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh.

Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan.

Betapa agung dan mulia-nya posisi wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani fitrahnya sebagai seorang istri.

KETIKA RINDU TERPISAH JARAK DAN WAKTU

Ketika engkau begitu merindukan seseorang yang sangat engkau sayangi nun jauh disana. Maka rindukanlah dia dalam setiap doamu. Rindukanlah dia dalam setiap sujudmu. Pintalah agar dia selalu berada di jalan-Nya. Pintalah agar dia selalu menjaga hatinya.

Ingatlah...

Jarak jauh adalah ujian sebuah hubungan cinta. Jarak dekatpun adalah ujian keimanan sebuah hubungan cinta. Dan menanti dengan penuh ketulusan adalah bukti kesetiaan dan pengorbanan sebuah hubungan cinta.

Sesungguhnya jarak itu bukan bermaksud untuk menghukummu. Akan tetapi untuk menjaga dirimu dengannya. Menjaga kefitrahannya.

Bersabarlah hingga suatu saat waktunya akan tiba. Dalam sebuah ikatan yang terlindungi ridha-Nya.

Maka bertahanlah dalam sebuah penantian penuh dengan keikhlasan. Dalam sebuah penantian penuh dengan ketulusan. Dalam menjemput hubungan yang benar-benar dihalalkan.

KETIKA AKU MERINDUKANNYA

Aku melangkah mengambil air wudhu...
Kutadahkan tanganku di atas sajadahku...
Dalam gelap malam...
Lalu kupejamkan mataku dan kukatakan...

YA ALLAH...
Hamba sangat merindukannya...
Merindukan kehadirannya...
Dialah yang akan menjadi penyempurna separuh agamaku...
Dialah yang akan menjadi pelepas duka dan laraku...
Dan Dialah yang akan menjadi teman hingga saat terakhirku...

YA ALLAH...
Pertemukanlah kami disebuah majlis...
Pernikahan tanpa harus pacaran dan berdua-dua-an...

YA ALLAH...
Pertemukanlah kami hanya karena MU Ya RABB...
Di atas Ridha MU Ya ILLAHI...

Aamiin................

Minggu, 20 Januari 2013

Aktivitas Malam Mahasiswa

Oleh : Ardiansyah Bima
Dunia malam adalah dunia yang penuh dengan daya tarik. Berbagai aktivitas yang dilakukan di malam hari menjadi perhatian sebagian orang di berbagai macam kalangan, salah satunya mahasiswa.
Kehidupan malam mahasiswa adalah potret khusus yang kini menjadi bahasan menarik. Itu dikarenakan mahasiswa kali ini sangat dekat dengan kehidupan malam. Di pelataran jalan, warung kopi, bahkan ditempat hiburan malam, adalah beberapa tempat sangat diminati oleh mahasiswa. Kebanyakan kehidupan malam mahasiswa dihabiskan ditempat hiburan malam, seperti clubbing. Namun hal seperti itu tidaklah pantas karena status sebagai mahsiswa adalah mendedikasikan waktunya untuk dunia akademis dan mengimplementasikannya di kehidupan sosial.
Namun tidak sedikit juga mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk berdiskusi dan melakukan kajian-kajian rutin demi mengasah wawasan. Di warung kopi misalnya, banyak mahasiswa yang sekedar melepas lelah setelah seharian melakukan aktivitas kuliahnya. Namun tidak hanya itu, di warung kopi juga tidak sedikit terbentuknya kelompok belajar (diskusi).
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, adalah salah satu contoh komunitas belajar yang sering memanfaatkan waktunya pada malam hari untuk berdiskusi yang memanfaatkan ruang publik. Dan masih banyak lagi komunitas lain yang ada di negeri ini yang memanfaatkan tempat dan waktu yang sama. Tujuan dari terbentuknya tak lain adalah untuk mengasah potensi diri agar tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif. Sehingga secara tidak langsung bahwa kehidupan malam mahasiswa tidak keseluruhan untuk dipandang negatif.
Beberapa kalangan menilai kehidupan malam itu sarat akan pergaulan bebas, narkoba, dll. Namun disisi lain, ternyata kehidupan malam memiliki nilai positif jika kita memanfaatkannya dengan hal-hal yang positif. Seperti yang dikemukakan diatas tidak sedikit terbentuknya kelompok belajar ala warung kopi. Hal ini disebabkan atas dasar untuk memanfaatkan public sphere dalam melakukan tugas suci sebagai mahasiswa.

Sabtu, 12 Januari 2013

Kebudayaan Bima


Masyarakat Bima yang sekarang kita kenal merupakan perpaduan dari berbagai suku, etnis dan budaya yang hampir menyebar di seluruh pelosok tanah air. 
oleh : Ardiansyah, S.Pd

Akan tetapi pembentukan masyarakat Bima yang lebih dominan adalah berasal dari imigrasi yang dilakukan oleh etnis di sekitar Bima. Karena beragamnya etnis dan budaya yang masuk di Bima, maka tak heran agama pun cukup beragam meskipun 90% lebih masyarakat Bima sekarang beragama Islam. Untuk itu, dalam pembahasan berikut akan kita lihat bagaimana keragaman masyarakat Bima tersebut, baik dilihat dari imigrasi secara etnis/budaya maupun secara agama/kepercayaan. 
Variasi Masyarakat Bima Berdasarkan Etnis/Budaya Orang Donggo Orang Donggo dikenal sebagai penduduk asli yang telah menghuni tanah Bima sejak lama. Mereka sebagian besar menempati wilayah pegunungan. Karena letaknya yang secara geografis di atas ketinggian rata-rata tanah Bima, Dou Donggo (sebutan bagi Orang Donggo dalam bahasa Bima), kehidupan mereka sangat jauh berbeda dengan kehidupan yang dijalani masyarakat Bima saat ini. Masyarakat Donggo mendiami sebagian besar wilayah Kecamatan Donggo sekarang, yang dikenal dengan nama Dou Donggo Di, sebagian lagi mendiami Kecamatan Wawo Tengah (Wawo pegunungan) seperti Teta, Tarlawi, Kuta, Sambori dan Kalodu Dou Donggo Ele. Pada awalnya, sebenarnya penduduk asli ini tidak semuanya mendiami wilayah pegunungan. 
Salah satu alasan mengapa mereka umumnya mendiami wilayah pegunungan adalah karena terdesak oleh pendatang-pendatang baru yang menyebarkan budaya dan agama yang baru pula, seperti agama Islam, Kristen dan bahkan Hindu/Budha. Hal ini dilakukan mengingat masih kuatnya kepercayaan dan pengabdian mereka pada adat dan budaya asli yang mereka anut jauh-jauh hari sebelum para pendatang tersebut datang. 
Kepercayaan asli nenek moyang mereka adalah kepercayaan terhadap Marafu (animisme). Kepercayaan terhadap Marafu inilah yang telah mempengaruhi segala pola kehidupan masyarakat, sehingga sangat sukar untuk ditinggalkan meskipun pada akhirnya seiring dengan makin gencarnya para penyiar agama Islam dan masuknya para misionaris Kristen menyebabkan mereka menerima agama-agama yang mereka anggap baru tersebut. 
Sebagaimana umumnya mata pencaharian masyarakat yang masih tergolong tradisional, mata pencaharian Dou Donggo pun terpaku pada berladang dan bertani. Sebelum mengenal cara bercocok tanam, mereka biasanya melakukan perladangan berpindah-pindah, dan karena itu tempat tinggal mereka pun selalu berpindah-pindah pula (nomaden). Berhadapan dengan kian gencarnya arus modernisasi, seiring itu pula pemahaman masyarakat akan kenyataan hidup berubah, terutama dalam hal pendidikan dan teknologi. 
Saat ini, telah sekian banyak para sarjana asli Donggo, yang umumnya menimba ilmu di luar daerah seperti Ujung Pandang, Mataram atau bahkan ke kota-kota di pulau Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, Jakarta dan lain-lain. Demikian juga halnya dengan teknologi, yang akhirnya merubah pola hidup mereka seperti halnya dalam penggarapan sawah, kendaraan sampai alat-alat elektronik rumah tangga, karena hampir semua daerahnya telah dialiri listrik. Bahkan tak jarang mereka menjadi para penyiar agama seperti Da’i, karena telah begitu banyaknya mereka naik haji.

Dou Mbojo (Orang Bima) Dou Mbojo yang dikenal sekarang awalnya merupakan para pendatang yang berasal dari daerah-daerah sekitarnya seperti Makassar, Bugis, dengan mendiami daerah-daerah pesisir Bima. Mereka umumnya berbaur dengan masyarakat asli dan bahkan menikahi wanita-wanitanya. Para pendatang ini dating pada sekitar abad XIV, baik yang datang karena faktor ekonomi seperti berdagang maupun untuk menyiarkan agama sebagai mubaliqh. 
Mata pencaharian mereka cukup berfariasi seperti halnya bertani, berdagang, nelayan/pelaut dan sebagian lagi sebagai pejabat dan pegawai pemerintah. Karena pada awalanya mereka adalah pendatang, pada beberapa generasi kemudian banyak juga yang merantau ke luar daerah untuk berbagai keperluan dan profesi seperti sebagai pegawai daerah, sekolah/kuliah, menjadi polisi/tentara, pedagang dan lain-lain. Umumnya mereka memiliki sifat ulet, mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan bahkan kasar. 

Hingga kini, beberapa daerah di Bima mewarisi sifat-sifat kasar ini seperti beberapa daerah (desa) di Kecamatan Sape, Wera dan Belo. Orang Arab dan Melayu Orang Melayu umumnya berasal dari Minangkabau dan daerah-daerah lain di Sumatera, baik sebagai pedagang maupun sebagai mubaliqh. Jumlah mereka termasuk minoritas, yang pada awalnya menempati daerah Bima pesisir Teluk Bima, Kampung Melayu dan Benteng. Terdorong oleh arus mobilitas penduduk yang cukup cepat, sekarang sebagian besar mereka telah membaur ke wilayah-wilayah pedalaman bersama masyarakat Bima lainnya. 
Orang Arab pun datang ke Bima sebagai pedagang dan mubaliqh. Awal kedatangan orang Arab umumnya sangat tertekan karena harus berhadapan dengan masyarakat Bima yang sudah cukup variatif. Mereka dianggap sebagai pendatang dari Arab, sebagai turunan Nabi. Akan tetapi, sekarang mereka telah diterima secara umum dan wajar, serta telah berbaur dengan masyarakat. Bahkan seiring dengan kuatnya pengaruh Islam melalui Hadirnya Kesultanan Bima, termasuk orang Melayu, sering dianggap istimewa karena biasanya pada masa Kesultanan Bima mereka diangkat sebagai Da’I dan pejabat hadat di seluruh pelosok tanah Bima. 
Pendatang Lainnya Para pendatang ini datang dengan latar belakang yang beragam, dengan menduduki berbagai profesi baik sebagai pejabat pemerintah, polisi/tentara, pedagang/pengusaha. Mereka datang dari Jawa, Madura, Ambon, Flores, Timor-Timur, Banjar, Bugis, Bali, Lombok yang kemudian membaur dan menikah dengan masyarakat Bima asli maupun dengan para pendatang lain. Orang Cina tak ketinggalan memiliki peran di Bima, yang umumnya berprofesi sebagai pedagang. Dari segi jumlah, orang Cina memang tergolong kecil namun karena mereka sangat gigih dan ulet, peran mereka dalam perekonomian Bima sangat signifikan. 

Variasi Masyarakat Bima Berdasarkan Agama Kepercayaan Makakamba - Makakimbi Kepercayaan ini merupakan kepercayaan asli penduduk Dou Mbojo. Sebagai media penghubung manusia dengan alam lain dalam kepercayaan ini, diangkatlah seorang pemimpin yang dikenal dengan nama Ncuhi Ro Naka. Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang mengatur segala kehidupan di alam ini, yang kemudian mereka sebut sebagai “Marafu”. Sebagai penguasa alam, Marafu dipercaya menguasai dan menduduki semua tempat seperti gunung, pohon rindang, batu besar, mata air, tempat-tempat-tempat dan barang-barang yang dianggap gaib atau bahkan matahari. Karena itu, mereka sering meminta manfaat terhadap benda-benda atau tempat-tempat tersebut. 
Selain itu, mereka juga percaya bahwa arwah para leluhur yang telah meninggal terutama arwah orang-orang yang mereka hormati selama hidup seperti Ncuhi, masih memiliki peran dan menguasai kehidupan dan keseharian mereka. Mereka percaya, arwah-arwah tersebut tinggal bersama Marafu di tempat-tempat tertentu yang dianggap gaib. 
Masyarakat asli juga memiliki tradisi melalui ritual untuk menghormati arwah leluhur, dengan mengadakan upacara pemujaan pada saat-saat tertentu. Upacara tersebut disertai persembahan sesajen dan korban hewan ternak yang dipimpin oleh Ncuhi. Tempat-tempat pemujaan tersebut biasa dikenal dengan nama “Parafu Ra Pamboro”. Agama Hindu Sampai saat ini belum ada ilmuwan/sejarawan yang mengetahui secara pasti kapan agama Hindu memasuki tanah Bima. Dari sekian petunjuk peninggalan sejarah yang berupa prasasti maupun berbentuk monumen seperti prasasti Wadu Pa’a yang dipahat Sang Bima saat mengembara ke arah timur pada sekitar pertengahan abad VIII, bekas candi di Ncandi Monggo, prasasti Wadu Tunti di Rasabou Donggo, kuburan kuno Padende dan Sanggu di Pulau Sangiang, tidak meninggalkan informasi yang jelas tentang masuknya agama Hindu. 
Pengaruh agama Hindu dari Bali dan Lombok yang cukup besar tidak mampu menembus wilayah Bima, dan hanya bertahan di wilayah Dompu dan sebagian daerah Bolo. Agama Kristen Secara umum, Dou Mbojo tidak senang dengan kedatangan agama ini. Agama Kristen dianggap sebagai agama orang luar yang sangat berbeda dengan kenyataan hidup dan budaya mereka. 
Meskipun agama Kristen kurang mendapat angin segar dari Dou Mbojo, namun agama ini berhasil menyebar dan dianut oleh masyarakat pendatang lainnya seperti pendatang dari Timur, anggota polisi/tentara, serta pendatang dari Jawa dan Manado, yang awalnya mendiami daerah-daerah pesisir Bima dan kemudian sebagian kecil lagi memasuki daerah-daerah pedalaman. Akhir-akhir ini, tampaknya kegagalan sejarah tersebutlah yang kemudian memotivasi kembali kaum misionaris untuk melancarkan misinya ke daerah-daerah pelosok dan kepada masyarakat yang mendiami wilayah pegunungan dan tergolong terbelakang, melalui apa yang dikenal dengan program “Plan”.
Namun, lagi-lagi misi ini bukan tak ada hambatan, karena kemudian Majelis Ulama Indonesia NTB melarang keberadaan mereka dengan segala aktivitasnya. Agama Islam Ada dua alasan utama kenapa agama Islam dapat lebih mudah diterima di Bima. Pertama, jauh-jauh waktu sebelum diberlakukannya secara resmi sebagai agama kerajaan, masyarakat Bima sudah lebih dulu mengenal agama Islam melalui para penyiar agama dari tanah Jawa, Melayu bahkan dari para pedagang Gujarat dari India dan Arab di Sape pada tahun 1609 M, yang awalnya dianut oleh masyarakat pesisir. Kedua, tentu saja peran yang penting adalah peralihan dari masa kerajaan kepada masa kesultanan yang kemudian secara resmi menjadikan agama Islam sebagai agama yang umum dianut oleh masyarakat Bima. 
Letak Bima yang strategis sangat mendukung sebagai jalur perdagangan antar daerah bahkan sebagai jalur transportasi perdagangan laut internasional, yang didukung dengan keberadaan Pelabuhan Sape. Sebagai sultan pertama, diangkatlah Sultan Abdul Kahir pada tanggal 5 Juli 1620 M. Kehadiran sultan pertama ini memiliki pengaruh yang besar dan luas sehingga penyebaran agama Islam begitu cepat di seluruh pelosok tanah Bima, kecuali di daerah-daerah tertentu seperti di Donggo yang masih bertahan pada kepercayaan nenek moyang. Selain Donggo, Wawo juga termasuk sebagian daerahnya masih bertahan pada kepercayaan nenek moyang. Akan tetapi pada beberapa generasi berikutnya mereka mulai menerima Islam, karena makin sulitnya arus komunikasi terbatas internal yang mereka lakukan sesamanya serta makin meluasnya arus komunikasi masyarakat yang beragama Islam. 

Sekarang, bahkan di daerah-daerah yang dulu memegang kuat adat nenek moyang, hampir tidak dapat dibedakan antara Islam dengan budaya setempat. Dalam kehidupan yang demikian Islami tersebut, muncul satu ikrar setia pada Islam dalam bentuk ikrar yang berbunyi “Mori ro made na Dou Mbojo ede kai hukum Islam-ku” yang berarti “Hidup dan matinya orang Bima harus dengan hukum Islam”. Untuk menguatkan ikrar ini, bahkan sejak masa kesultanan telah dibentuk sebuah majelis yang dikenal dengan Hadat Tanah Bima, yang bertugas dan bertanggung jawab selain sebagai sarana penyiaran dan penyebaran Islam juga sebagai penentu segala kebijakan kesultanan yang berdasarkan Islam dan kitabnya. Penyebaran yang demikian pesat ini juga diiringi dengan berkembangnya berbagai pusat pendidikan dan pengajaran Islam, serta masjid-masjid selalu menghiasi di setiap desa dan kampung tanah Bima. 
Pusat-pusat pengajaran Islam tidak hanya berkembang melalui pesantren, bahkan berkembang dari rumah ke rumah, terbukti dengan menjamurnya tempat pengajian di rumah-rumah yang menggema dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran di setiap sore dan malam hari. Pada masa kesultanan juga diperlakukan aturan yang bersendikan hukum Islam dengan mendirikan Badan Hukum Syara atau Mahkamah Tussara’iyah, yang mengirim pemuda-pemuda Bima untuk belajar memperdalam kaidah dan pengetahuan Islam ke Mekkah, Mesir, Istamul dan Bagdad serta negara-negara Arab lainnya. Bahkan telah diusahakan tanah wakaf di Mekkah untuk menjamu jamaah calon haji Dou Mbojo yang selalu membanjir setiap tahunnya untuk menunaikan ibadah haji. Demikian dua model variasi masyarakat Bima yang kita lihat dan kenal sekarang. Meski demikian, pada perkembangan-perkembangan terakhir sebagaimana kenyataan yang dihadapi masyarakat Indonesia umumnya dengan semakin cepatnya arus modernisasi, kenyataan tersebut secara perlahan mengalami perubahan. 
Berbagai perubahan tersebut semakin memberi warna, baik putih maupun hitam, dalam beragam kehidupan dan keseharian masyarakat Bima. Sebagai penutup, yang kita harapkan bersama semoga masyarakat Bima tetap memegang teguh pada nilai-nilai kearifan yang sudah tertanam sejak nenek moyang mereka, dan benar-benar menghayati serta mengamalkan petuah “Maja Labo Dahu, Nggahi Rawi Pahu” dan petuah-petuah lainnya kapan dan di manapun mereka berada. 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda